Banyak Lampu Jalan Tubagus Angke Dirusak Oknum buat Prostitusi Liar
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengungkap adanya kerusakan pada banyak lampu penerangan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan. Lampu-lampu itu diduga sengaja dirusak oleh pihak-pihak tertentu untuk memfasilitasi praktik prostitusi liar di lokasi tersebut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto, menjelaskan bahwa lampu penerangan yang padam bukan disebabkan oleh faktor alam atau kerusakan teknis, melainkan karena dirusak secara sengaja. Hal ini dilakukan untuk membuat lokasi tersebut lebih gelap, sehingga memudahkan praktik prostitusi ilegal.
“Matinya lampu penerangan di RTH Tubagus Angke itu sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu untuk hal negatif, yaitu prostitusi liar,” ujar Agus Irwanto, Rabu, 12 Maret 2025.
lampu penerangan yang padam bukan disebabkan oleh faktor alam atau kerusakan teknis, melainkan karena dirusak secara sengaja.
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Untuk mencegah hal serupa terulang, Pemkot Jakarta Barat akan mengusulkan perbaikan penerangan di sepanjang RTH Tubagus Angke kepada Suku Dinas Bina Marga. Agus juga menyarankan agar lampu-lampu tersebut dilengkapi dengan pelindung guna menghindari aksi perusakan di masa mendatang.
“Tentunya kita evaluasi dengan bentuk lampu yang lebih aman, mungkin dengan tambahan pengaman atau lampu tembak agar cahayanya tidak terhalang oleh pepohonan di dalam RTH,” kata Agus.
Selain itu, ia juga meminta Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Barat untuk rutin melakukan pemangkasan pohon agar pencahayaan tidak terhalang oleh ranting dan dedaunan. Pepohonan yang terlalu rimbun dinilai memperparah kondisi gelap di kawasan tersebut, sehingga mendukung maraknya aktivitas prostitusi liar.
“Penanaman pohon harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencahayaan. Jika perlu, dilakukan penoping atau pemangkasan agar tidak menutup lampu penerangan,” jelasnya.
Pada Selasa malam, 11 Maret, Satpol PP Jakarta Barat melakukan razia di lokasi tersebut dan mendapati sejumlah pekerja seks komersial (PSK) tengah menunggu pelanggan. Para PSK yang terjaring langsung diamankan dan dibawa ke Dinas Sosial setempat untuk ditindaklanjuti.
Lokasi RTH Tubagus Angke sendiri sudah beberapa kali menjadi sorotan publik, terutama sejak pertengahan 2024 ketika viral penemuan alat kontrasepsi berserakan di sepanjang area tersebut. Aksi penertiban yang dilakukan baru-baru ini juga sempat diwarnai dengan upaya kabur dari beberapa PSK, yang bahkan menangis histeris saat diamankan petugas.
Pemkot Jakarta Barat berkomitmen untuk terus menata RTH agar kembali ke fungsi semula sebagai ruang publik yang aman dan nyaman. Selain memperbaiki fasilitas penerangan, pengawasan secara rutin juga akan ditingkatkan untuk menghindari penyalahgunaan area publik tersebut.
Warga sekitar berharap adanya patroli rutin dan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang merusak fasilitas umum. Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat dalam melaporkan kegiatan mencurigakan juga diperlukan agar tindakan preventif dapat dilakukan lebih dini.