Tiga Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir Tadi Malam, Ratusan Rumah dan Jalan Nasional Terendam
- Instagram @visitcianjur
Cianjur, VIVA – Banjir besar menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu 26 April 2025) malam. Derasnya hujan yang mengguyur sejak petang membuat sejumlah sungai dan drainase meluap, merendam ratusan rumah warga hingga menutup akses jalan nasional penghubung Bandung-Cianjur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Wijaya, mengatakan petugas gabungan telah diterjunkan untuk menangani dampak banjir di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Sukaluyu.Â
Pendataan masih berlangsung guna memastikan jumlah rumah terdampak dan kebutuhan evakuasi warga.
"Petugas gabungan sudah diturunkan ke sejumlah lokasi banjir, termasuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan penanganan cepat, ketinggian air di tiga kecamatan beragam mulai dari 50 centimeter sampai 1 meter," kata Asep seperti dikutip Antara.
Banjir tidak hanya merendam permukiman, tapi juga memutus akses transportasi. Di Jalan Nasional Bandung-Cianjur, tepatnya di wilayah Kecamatan Karangtengah, ketinggian air mencapai 50 sentimeter.Â
Akibatnya, arus lalu lintas sempat tersendat dan pengguna jalan harus ekstra hati-hati melintas.
"Kami mengimbau warga untuk mengungsi sementara ketika hujan deras sampai tengah malam. Saat ini petugas gabungan TNI/Polri, Damkar Cianjur, PMI Cianjur, SAR Cianjur dan relawan tengah melakukan penanganan di sejumlah titik banjir," tambah Asep.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, empat desa di Kecamatan Karangtengah menjadi wilayah yang paling parah terdampak, yaitu Desa Hegarmanah, Desa Maleber, Desa Bojong, dan Desa Sukataris. Ratusan rumah di kawasan tersebut terendam air, bahkan beberapa di antaranya mengalami kerusakan akibat terjangan air bah.
Situasi serupa juga terjadi di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, serta Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu. Puluhan rumah di dua kawasan itu terendam, memaksa banyak kepala keluarga untuk mengungsikan anak dan istri mereka ke tempat yang lebih aman seiring bertambahnya ketinggian air.
Salah seorang warga Perumahan di Desa Sukataris, Dedis Sutisna (30), menceritakan detik-detik terjadinya banjir. Ia mengatakan, hujan deras selama lebih dari dua jam membuat tanggul perumahan yang berbatasan dengan sungai jebol, sehingga air meluap deras ke kawasan tempat tinggalnya.
"Banjir terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, sehingga membuat panik warga perumahan, air dengan cepat merendam puluhan rumah, pemilik rumah mengungsi anak dan istri ke tempat yang dinilai aman karena takut banjir semakin tinggi," ujarnya.
Hingga Minggu pagi, BPBD bersama petugas gabungan masih melakukan evakuasi, pendataan, dan upaya normalisasi aliran air di sejumlah titik terdampak.