Gubernur Pramono Sebut AI Bisa Tekan Kemacetan di Jakarta

Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengakui kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam membantu untuk membangun Jakarta menjadi kota lebih baik.

Mengenal AIxiety, Kecemasan yang Hantui Para Pekerja di Tengah Ancaman AI

"Salah satunya, kehadiran AI mampu menurunkan peringkat Jakarta sebagai kota termacet di Indonesia," katanya saat Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI di Jakarta, di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Kemacetan di Jalan Gatot Subroto

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Pramono Terima Surat Pengunduran Diri Dirut Food Station yang Jadi Tersangka Beras Oplosan

Dengan demikian, ia melanjutkan, bukan semata-mata karena Transjabodetabek, tetapi AI juga membantu.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta sudah menggunakan AI yakni Intelligent Traffic Control System (ITCS) dalam pengaturan lalu lintas.

AI Ancam Profesi Kantoran tapi Karyawan Malah Dapat Work-Life Balance, Kok Bisa?

Pramono menyebutkan, meski kini baru 65 dari 321 titik di Jakarta yang dipasang ITCS, namun hal ini sudah membawa dampak yang signifikan untuk Jakarta.

Terbukti, kata Pramono, Jakarta kini menjadi kota kelima termacet di Indonesia.

Tak hanya itu, Pramono mengatakan birokrasi di Jakarta sudah seharusnya beradaptasi dengan perubahan zaman.

Misalnya, sistem data Jakarta juga kini seharusnya sudah lebih terintegrasi dan bukan lagi secara manual.

TransJabodetabek Rute Blok M-Bogor Kode P11 diresmikan

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Pramono bahkan sudah menargetkan saat mengurus koefisien lantai bangunan (KLB) yang sebelumnya bisa sampai 12 tahun, kini hanya maksimal 28 hari dengan kontribusi AI.

“Selain KTP, KJP, KJMU, paspor, dan perizinan. Ini kan orang kalau sudah berpikirnya AI, inginnya sesuatu yang cepat, presisi dan bisa dilakukan,” kata Pramono.

Oleh karena itu, Pramono berpesan agar jajarannya memanfaatkan forum tersebut dengan baik untuk menggali AI yang bisa bermanfaat untuk Jakarta. (Ant)

Ilustrasi stres kerja.

Badai PHK 2025 Menggila, Ternyata AI Bukan Satu-satunya Biang Kerok

PHK 2025 sudah lampaui angka tahun lalu. Tak cuma AI, kebijakan pemerintah, tarif global, dan tekanan ekonomi jadi penyebab. Indonesia pun ikut terdampak.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2025