Pramono Ungkap Anak Muda di Jakarta Takut Menikah karena Belum Punya Rumah
- Yeni Lestari/VIVA
Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan banyak anak muda di Jakarta yang takut menikah karena belum mempunyai hunian tetap.
"Persoalan utama di Jakarta ini banyak sekali anak-anak muda yang mau menikah, tidak berani karena persoalannya adalah perumahan," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 10 September 2025.
Unit rumah subsidi untuk wartawan di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Dia pun menyinggung soal film berjudul 'Home Sweet Loan' yang mengangkat permasalahan soal orang yang takut menikah karena belum memiliki hunian.
"Di situ digambarkan orang takut nikah karena nggak dapat kredit program perumahan," kata Pramono.
Politikus senior PDIP itu menegaskan program kredit perumahan dengan subsidi dan berbagai kemudahan dari pemerintah pusat harus dimanfaatkan masyarakat maupun pelaku usaha sektor properti.
Ia menambahkan akses perumahan yang lebih mudah bakal membantu anak muda merencanakan masa depan.
"Kalau kredit ini bisa diperoleh masyarakat, apakah itu developernya, apakah pemakainya, saya yakin akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Jakarta," kata dia.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan sebanyak 19.809 unit rumah. Program ini tidak hanya membuka peluang besar bagi pelaku pembangunan, tenaga kerja sektor konstruksi, serta pengusaha bahan bangunan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta, menggerakkan ekonomi nasional, dan menciptakan lapangan kerja.
“Mudah-mudahan pembangunan lebih dari 19 ribu rumah ini dapat memperkuat program tiga juta rumah pemerintah pusat,” tutur Pramono.
Penampakan rumah subsidi untuk wartawan di Perumahan Gran Harmoni Cibitung
- VIVA/Fajar Ramadhan
Melalui sosialisasi program perumahan, Gubernur Pramono mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat komunikasi, memperluas kerja sama, dan membangun ekosistem perumahan yang sehat demi masa depan Jakarta dan Indonesia yang lebih maju.
“Mari kita sukseskan program ini. Karena rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pusat tumbuh kembang generasi bangsa,” katanya.