Kondisi 4 Korban Ledakan di Pamulang, Alami Luka Bakar 90 Persen hingga Patah Tulang Jari Telunjuk
- Dok. Istimewa
Tangerang Selatan, VIVA – Polisi mengungkap kondisi empat korban yang masih menjalani perawatan akibat ledakan yang terjadi di permukiman Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat kemarin, 12 September 2025.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan bahwa satu korban berinisial A (45) dirujuk dari RS Hermina Ciputat ke RS Tarakan Jakarta Pusat akibat mengalami luka bakar 90 persen.
“Korban yang dirawat di RS Hermina Ciputat berinisial A mengalami kondisi luka bakar 90 persen. Korban sudah di rujuk pukul 06.10 WIB ke RS Tarakan Jakarta Pusat,” kata Bambang, dalam keterangannya, Sabtu 13 September 2025.
Screenshoot IG seputar tangsel terkait ledakan di Tangsel
- Dok. Istimewa
Sementara itu tiga korban lainnya, saat ini masih menjalani perawatan di RS Hermina Ciputat. Satu korban lansia berinisial T (84) akan menjalani operasi akibat patah tulang.
“Korban T mengalami luka kepala memar, jari telunjuk kiri patah, kondisi stabil, akan dilakukan operasi pada sore pukul 18.30 WIB,” jelas Bambang.
Kemudian dua korban lainnya yakni berinisial RRP (18) mengalami luka bakar 12 persen dan masih dirawat diruang isolasi. Sementara itu korban wanita berinisial RA (39) mengalami luka bakar 70 persen.
“Untuk kondisi keduanya stabil, tengah menunggu kamar rawat inap,” tutur Bambang.
Untuk diketahui, sejumlah anak juga menjadi korban terdampak ledakan misterius di permukiman Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengungkapkan akan memberikan trauma healing kepada anak korban terdampak ledakan.
Hal ini diungkapkan dirinya saat melakukan peninjauan langsung di musala tempat pengungsian warga, pada Sabtu 13 September 2025.
“Pasti ada (trauma healing), kami juga dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Itu ada program dengan psikolog ya, psikolog anak untuk pemulihan trauma pasca kejadian,” kata Pilar, di lokasi.
Lebih lanjut Pilar menyebutkan bahwa pemberian trauma healing ini merupakan standar operasional yang diberikan saat terjadinya bencana.
“Jadi memang itu standar kami setiap ada kejadian, bencana, kebakaran dan lain sebagainya itu pasti kami turunkan psikolog untuk melakukan trauma healing,” ungkap Pilar.
“Termasuk dari kampus juga kemarin ada beberapa dari kampus pada saat kejadian kebakaran tadi yang saya ceritakan di Serpong itu dari kampus juga mereka juga ada program juga. Jadi kita kolaborasi,” sambungnya.
tvOnenews/A.R Safira