Pengakuan Tahanan Polres Jakbar soal Dugaan Penganiayaan
- VIVA.co.id / Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Rubby Peggy Prima, tersangka dugaan penganiayaan terhadap Iwan, diduga pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat disebut mendapatkan perlakuan diskriminatif dari anggota Polres Metro Jakarta Barat.
Pihak Polres Jakarta Barat pun sudah membantah kabar yang disampaikan Advokat Cinta Tanah Air (Acta) yang juga penasihat hukum Rubby.
Setelah mengadakan klarifikasi pada Sabtu 18 Maret lalu. Polres Metro Jakarta Barat pun kembali melakukan klarifikasi dan bantahan kabar tersebut. Kali ini, Polres Metro Jakarta Barat membawa Rubby.
Dalam keterangannya, Rubby pun awalnya ditanya oleh Wakapolres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Adex Yudiswan tentang identitas dan tempat tinggalnya. Dengan menghadap belakang ia pun menjawab pertanyaan Adex satu per satu.
"Nama saya Rubby Peggy, agama Islam, tinggal di Tambora," kata Rubby di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin, 20 Maret 2017.
Kemudian ia ditanya apa yang menyebabkan berada di tahanan. Dalam jawabannya ia mengaku terlibat perkelahian.
Setelah itu, ia juga ditanya pekerjannya selama ini. Ia mengatakan, selama ini mengajarkan anak-anak di daerahnya mengajarkan akhlakul kharimah.
"Saya lebih condong ke mengajarkan akhlakul kharimah. Bukan ngajar ngaji. Tapi bisa sedikit-sedikit ngaji dan bantu-bantu," katanya.
Ia juga menjelaskan perihal kabar dirinya mendapatkan perlakuan dipotong rambutnya oleh anggota Polres. Ia membantahnya dan menyebutkan dirinya sendiri yang ingin memotong rambut.
"Karena keinginan saya sendiri, Pak. Ingin merapikan rambut saya agar terlihat lebih rapi. Lebih segar. Bisa dibilang saya mau buang sial, Pak," ujarnya.
Rubby pun diminta menjelaskan secara rinci bagaimana rambutnya dicukur. Dia pun menceritakan awalnya ingin cukur kumis. Namun, dirinya melihat rambutnya sudah panjang dan berpikir untuk sekalian mencukur rambut.
"Yang cukur juga teman satu sel, Pak. Namanya Monty. Cukurnya pakai mesin cukur," katanya.
Ia juga menjelaskan bagaimana dia mendapatkan mesin cukur rambut. Menurutnya, mesin tersebut memang sudah ada dan dia juga berkeinginan membuka tempat usaha pangkas rambut.
"Memang sudah ada. Tapi saya kurang tahu disediain siapa. Karena saya jujur mau buka potong rambut, sambil belajar, nanya-nanya," katanya.