Prabowo Tuduh Ekonomi RI Neolib, JK: Ucapannya Tak Relevan

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, pernyataan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto yang menuding sistem ekonomi neo-liberalisme (neolib) berlaku di Indonesia, tidak relevan atau tidak cocok.

Ustadz Hilmi Firdausi Bingung Jelaskan ke Anaknya soal Arti Kata 'Ndas Mu' yang Diucapkan Presiden Prabowo

JK mengatakan, Indonesia saat ini menganut sistem ekonomi bebas, namun senantiasa mengupayakan kepentingan-kepentingan nasional untuk tetap terjaga baik.

"Jadi kurang relevan lagi berbicara tentang ekonomi liberal atau tidak liberal," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 April 2018.

Tidak Terima Dikritik, Presiden Prabowo Sebut 'Ndas Mu' Tiga Kali dalam Satu Pidato

Menurut JK, sistem ekonomi buruk yang dituduhkan Prabowo, sangat tidak mencerminkan sistem ekonomi yang saat ini dianut Indonesia. Kekayaan bangsa tidaklah hanya dikuasai segelintir kalangan 'elite', namun dikelola negara untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.

"Bagi kita, semua (pengelolaan) ekonomi itu bagaimana untuk menjaga kepentingan nasional. Tidak bebas sebebas-bebasnya, tapi menjaga kepentingan nasional," ujar JK.

Fedi Nuril Blak-blakan Ngaku Malu dengan Pidato Presiden Prabowo yang Sebut 'Ndas Mu'

Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Sebelumnya, dalam safari politik di Depok, Jawa Barat, pada Minggu, 1 April 2018, Prabowo mengkritik berlakunya sistem ekonomi neolib yang sama sekali tidak memakmurkan rakyat. Kandidat capres di Pilpres 2019 itu menuding kekayaan bangsa tidak tersebar secara merata.

“Masalahnya adalah tokoh Barat juga mengkritik, (kekayaan) menetes ke bawahnya kapan? Sedang, ahli ekonomi di Barat mengatakan 'Iya nanti, sesudah kita mati semua.' Alias tidak ada menetes ke bawah. Orang kalau sudah kaya raya pinginnya kaya lagi. Ini menyengsarakan rakyat,” ujar Prabowo. (mus)

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Rupiah Melemah saat Pasar Menanti Pidato Kenegaraan Prabowo dan Nota Keuangan

Di pasar spot hingga pukul 09.25 WIB, rupiah di level Rp 16.154 per US$, melemah 38 poin atau 0,24 persen dari sebelumnya di level Rp 16.116 per US$.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2025