3.361 Peserta SBMPTN Diterima di Universitas Sebelas Maret
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA – Sebanyak 3.361 calon mahasiswa diterima Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2019.Â
Rektor UNS, Jaman Wiwoho mengatakan, seleksi penerimaan mahasiswa melalui jalur SBMPTN 2019 berdasarkan hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dilaksanakan secara nasional. Jumlah pendaftar melalui jalur SBMPTN UNS mencapai 48.735 orang.
"Secara khusus di UNS jumlah pendaftar yang melalui SBMPTN, termasuk ranking dua terbesar se-Indonesia setelah Universitas Brawijaya," kata Jamal kepada wartawan di UNS, Selasa, 9 Juli 2019.
Selanjutnya, dia merinci dari total jumlah itu sebanyak 24.293 pendaftar untuk program sains dan teknologi (saintek) dan 24.442 pendaftar untuk program sosial humaniora (soshum). Setelah dilakukan prosesi penilaian, hasil seleksi diumumkan secara nasional pada Selasa ini.
"Adapun jumlah pendaftar yang diterima di UNS sebanyak 3.361 pendaftar. Jumlah itu terdiri dari 1.630 pendaftar saintek dan 1.731 pendaftar soshum," ucapnya.
Jamal mengatakan, peminat SBMPTN yang memilih UNS tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Pendaftar terbanyak dari Jawa Tengah mencapai 66 persen, disusul Jawa Timur 10 persen, Jawa Barat 7,5 persen, DKI Jakarta 3,9 persen dan Yogyakarta 3,5 persen.Â
Selanjutnya, dia mengungkapkan, bagi para pendaftar yang belum diterima SBMPTN dapat mengikuti Seleksi Mandiri UNS. Seleksi tersebut adalah seleksi berdasarkan nilai UTBK dan ujian tulis yang akan dilaksanakan pada 21 Juli 2019.
"Untuk Seleksi Mandiri UNS pendaftaran dibuka mulai 2-11 Juli 2019. Lokasi ujian dilakukan di delapan lokasi, yaitu Solo (UNS), Surabaya (Unesa), Makassar (Unhas), Banten (Untirta), Jakarta (UNJ), Bandung (Unpad), Medan (USU), dan Lampung (Unila)," sebutnya. (asp)
Universitas Udayana Perbanyak Jalur Mandiri pada Penerimaan Mahasiswa Baru 2025
Expo penerimaan mahasiswa baru bertujuan untuk menyambut generasi muda dengan semangat trasnformasi dan keterbukaan akses pendidikan tinggi tersebut.
