Anggota DPR "Teriak" Minta Lockdown Cegah Penyebaran COVID-19

ANTISIPASI PENYEBARAN VIRUS CORONA
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Saat ini, Mardani melihat paling utama membuat masyarakat untuk stay di rumah itu tidak cukup hanya imbauan tapi perlu keputusan jelas seperti lockdown. Setelah itu, rapid test dan penyiapan rumah sakit.

COVID-19 Kembali Masuk Jawa Barat, Ini Kata Dedi Mulyadi

“Mengapa, kata dia, jika orang sudah tertular itu mereka masih bisa di rumah untuk menyembuhkan diri dan tidak menularkannya ke orang lain,” katanya.


Bukan hanya Mardani yang gregetan dengan penanganan wabah virus corona di Indonesia. Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon bahkan mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengambil upaya lockdown sementara demi mencegah dan memutus penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Sebab, jumlah yang terpapar dan meninggal dunia terus bertambah.

Bandara Soekarno Hatta Perkuat Pengawasan Usai Lonjakan Covid-19 di Negara Tatangga

"Surat Terbuka untuk Presiden @jokowi: Menunda Lockdown, Memperbanyak Korban. Saran saya, lockdown sementara!," kata Fadli Zon lewat Twitter yang dikutip pada Selasa, 24 Maret 2020.

Isi dari surat terbuka yang dituliskan Fadli, selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra untuk Presiden Jokowi ini mengingatkan bagaimana Pemerintah Cina yang sudah dua bulan lalu atau 23 Januari 2020, resmi mengisolasi (lockdown) Kota Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei.

Ada 15 Orang di Jaksel Positif Covid-19 Sepanjang Tahun 2025

"Keputusan untuk mengunci kota itu dilakukan untuk mengontrol sekaligus membatasi penyebaran virus corona (COVID-19). Kasus COVID-19 ini, kita tahu memang pertama kali muncul dari kota tersebut. Sesudah Wuhan, Cina kemudian secara berturut-turut mengunci 15 kota besar lainnya," jelas dia.

Alhasil, Pemerintah Cina berhasil menekan rasio kematian akibat COVID-19 di bawah rata-rata global. Padahal, Cina meruapakn negara dengan populasi terbesar di dunia. Hingga hari Minggu kemarin, 22 Maret 2020 misalnya, total jumlah kasus corona yang dikonfirmasi Pemerintah Cina mencapai 81.093 kasus, dengan jumlah korban meninggal 3.270 orang. Artinya, tingkat kematian kasus Covid-19 di Cina sebesar 4 persen.

"Menyimak angka-angka itu, terus terang saya agak miris. Bandingkanlah angka-angka itu dengan jumlah kasus di Indonesia hari ini (Senin, 23 Maret 2020), yang mencapai 579, jumlah orang meninggal 49," ujarnya.

Dengan begitu, Fadli tanpa bermaksud mengecilkan meskipun secara jumlah angka tadi (di Indonesia) masih tergolong kecil. Namun, angka rasio kematian kasus Covid-19 di Indonesia ternyata mencapai sekitar 9 persen, tertinggi di dunia. Angka ini bukan hanya lebih dari dua kali lipat rasio kematian di Cina, namun juga lebih dari dua kali lipat rasio kematian Covid-19 di tingkat global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya