Pemerintah Restart Ekonomi, New Normal Hindari Bencana PHK

Menteri Koordinator Bidang Perekenomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Sekretariat Negara

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekenomian, Airlangga Hartarto menyampaikan kalau pemerintah telah menyiapkan skema untuk melaksanakan new normal atau normal baru saat pandemi Covid-19. Karena saat ini, vaksi virus corona masih belum ditemukan.

IEU-CEPA Rampung, Airlangga: Disahkan September 2025

Menurut Airlangga, selama vaksin belum ditemukan, perlu untuk tetap beradaptasi dengan virus covid-19. Tentu selama vaksin belum ditemukan, imunisasi belum dilaksanakan dan belum terdistribusi secara luas. 

"Karena itu dipersiapkan normal baru, dan dari segi normal baru ini, kita membuat berbagai skenario terkait dengan bagaimana memperkuat dari segi kesehatan dan penyesuaian kegiatan ekonomi, akan menekan korban covid dan korban dari PHK dan merestart sosial ekonomi," kata Airlangga dalam keterangan pers menteri terkait hasil rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu 27 Mei 2020.

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Ditambahkan Airlangga, pemerintah akan mendorong agar kehidupan berjalan ke arah normal sambil memperhatikan data dan fakta yang terjadi di lapangan. 

"Pemerintah akan satu data, dengan koordinasi dengan BNPB, Bapennas, dan data akhir di BNPB," katanya.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Dengan terus mendorong agar kehidupan berjalan normal, kemudian juga mendorong pemulihan ekonomi dengan pembukaan atau penyesuai kegiatan ekonomi. Ini tentu setelah kurva melandai dan bisa melakukan kegiatan berbasis dorongan fiskal dan moneter.

Baca juga: Jokowi Minta Uji Sampel Masif di Daerah Kurva Corona Tinggi

[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025]

Airlangga Sebut Tembaga RI Masuk AS Bebas Tarif, Ini Alasannya

Ada sejumlah komoditas yang dibutuhkan AS yang akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan hingga 0 persen, seperti misalnya produk-produk olahan dari tembaga.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025