Gaya Baru Setnov, Dekat Napi Terorisme dan Mengaku Khatam Alquran

Penampilan baru Setya Novanto, saat bersaksi di sidang suap proyek PLTU Riau-1.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Sepak terjang mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto, tampaknya belum lekang dari perbincangan publik. Setelah lama absen dari sorotan kamera wartawan, mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut muncul dengan penampilan baru. Bagai pesepakbola David Backham, karena rambut, jambang, jenggot, serta kumisnya yang cukup lebat nan nyentrik.

Mengapa di Negara Maju Aturan 'Kerugian Negara' Tak Menjadi Bagian dari Korupsi?

Setnov muncul dengan gaya baru ketika menghadiri sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, pada Senin, 12 Agustus 2019. Gaya bicaranya juga terlihat berbeda, tak seperti biasa, yang 'ceplas-ceplos' saat ditanyai wartawan, Novanto hanya tersenyum waktu disinggung ihwal penampilan barunya.

Mengenakan kemeja biru dan celana panjang dibalut ikat pinggang dan jam di tangan, serta sepatu pantofel hitamnya, pria necis itu santai memasuki ruang persidangan terdakwa Sofyan Basir, yang dijerat karena kasus suap proyek PLTU Riau-1.

Gus Irfan Datangi KPK, Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji

Penampilan baru Setya Novanto, saat  bersaksi di sidang suap proyek PLTU Riau-1.

Sepanjang kariernya, Novanto memang sering membetot perhatian publik. Terutama sejak jadi Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar. Sayang, publik lebih banyak mengetahui rapor merahnya daripada integritasnya.

Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Praperadilan Besok

Seperti kasus Papa Minta Saham Freeport, pertarungan dengan Kejaksaan Agung mengenai bukti rekaman di MK, melawan KPK dengan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan yang paling fenomenal adalah kasus buron hingga 'drama' menabrak tiang listrik saat diburu tim KPK terkait kasus e-KTP, dirawat di Rumah Sakit agar tak bisa ditangkap KPK, sampai 'pura-pura amnesia' saat menjalani sidang terdakwa.

Foto Novanto saat dirawat di RS dengan perban asal-asalan di kepala dan jarum infus yang tak menempel di tangan juga sempat viral dan mewarnai perjalanan hitam Novanto menghindari penegak hukum. Pria kelahiran Bandung, 12 November 1954 itu sejak dulu memang dikenal lihai dalam menghindari sejumlah kasus.

Novanto juga dilabeli banyak pengusaha sebagai spesialis ‘pintu belakang’. Namun, benar kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Ya, Setya Novanto akhirnya dikerangkeng KPK. Meskipun banyak menguras waktu pikiran, dan tenaga para punggawa antirasuah tersebut.

Novanto divonis bersalah majelis hakim, karena terlibat korupsi proyek pengadaan e-KTP, secara bersama-sama dengan sejumlah pejabat Kemendagri dan pengusaha, yang merugikan keuangan negara sekitar Rp2,3 triliun. Ayah dari empat orang anak itu dijebloskan ke bui dengan hukuman pidana 15 tahun penjara, dan diminta mengembalikan uang negara US$7,3 juta atas kasus e-KTP.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya