Stop Reklamasi Pelabuhan Benoa, Koster Siap Hadapi Luhut
- VIVA/Bobby Andalan
Selanjutnya, setelah ditata ulang Koster meminta agar tak ada pembangunan apapun di areal dumoing I dan II. "Saya menegaskan sesudah ditata, areal tersebut hanya boleh digunakan sebagai ruang terbuka hijau. Ini perlu saya sampaikan agar dumping I dan II tidak dibangun fasilitas apapun di sana, baik itu jasa pariwisata dan sarana pra-sarana lainnya. Dilarang keras dibangun fasilitas komersial di atas pengurukan tersebut," tegas Koster.
Koster meminta Pelindo III mengkaji ulang rencana induk pengembangan Pelabuhan Benoa agar memerhatikan visi pembangunan Bali berdasarkan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. "Saya keluarkan kebijakan ini karena ditemukan pelanggaran pengurukan lahan dan terjadinya kerusakan lingkungan hidup," katanya.
Berdasarkan dokumen yang ada, reklamasi yang dilakukan oleh Pelindo III terhadap lahan seluas 85 hektar yang terdiri atas lokasi dumping I seluas 38 hektar dan lokasi dumping II seluas 47 hektar telah dilakukan melalui proses administrasi mulai tahun 2012, kegiatan pelaksanaan pengembangan mulai tahun 2017, dan pada saat ini sedang berjalan dengan capaian progress 88,81 persen.
"Pelanggarannya berupa tidak dibangunnya tanggul penahan, tidak digunakannya silt screen sebagaimana tercantum pada dokumen AMDAL," ujarnya.
Sejak Februari lalu, Koster menegaskan telah menurunkan tim untuk melakukan pemantauan terhadap proyek tersebut yang berujung pada penghentian reklamasi Pelabuhan Benoa.
Di sisi lain, PT Pelindo III mengaku belum menerima surat dari Gubernur Bali Wayan Koster terkait desakan penghentian aktivitas reklamasi di sekitar Pelabuhan Benoa.
Vice President Corporate Communication PT Pelindo III, Wilis Aji Wiranata, mengaku institusinya belum menerima surat yang dari Gubernur Bali terkait hal tersebut.
"Sampai sekarang Pelindo III belum menerima surat secara resmi. Nanti setelah menerima, kami akan mempelajari terkait isi surat tersebut," kata Wilis dalam siaran resminya yang diterima VIVAnews, Minggu 25 Agustus 2019.
Pelindo III, Wilis, melanjutkan melakukan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Benoa semata-mata demi pengembangan pariwisata Bali.
"Perlu diketahui bahwa Pelindo III membangun Pelabuhan Benoa tersebut semata-mata untuk mengembangkan pariwisata di Bali yang pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Bali akibat multiplayer efect dari wisatawan yang masuk ke Bali melalui pelabuhan," ujar dia.