Cara Merangsang Pertumbuhan Awan di Wilayah Kebakaran Hutan

Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
Sumber :
  • VIVAnews/Sadam Maulana

VIVA – Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi faktor yang menghambat proses penguapan sebagai syarat terbentuknya awan. Asap karhutla tertahan dan melayang di angkasa sehingga sinar matahari tidak tembus ke bumi dan proses penguapan air terhambat.

Karhutlah Ratusan Hektare, Ketua DPRD Jambi, M.Hafiz : Buka Lahan Jangan Dibakar

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau potensi pertumbuhan awan memang masih sulit terjadi. Sedangkan upaya penyemaian garam (NaCl) sebagai syarat untuk membuat hujan buatan sendiri dibutuhkan awan yang mencapai minimal 80 persen.

Atas dasar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BMKG menerapkan modifikasi teknologi sebagai upaya menghilangkan asap karhutla menggunakan Kalsium Oksida atau kapur tohor aktif (CaO) yang bersifat eksotermis (bersifat mengeluarkan panas).

Kerugian Global Akibat Bencana Alam di 2025 Capai Rp 2.122 T, Terbesar Kebakaran Hutan di LA

Kapur tohor ditaburkan di gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas. Akibatnya asap hilang dan radiasi matahari bisa menembus ke permukaan bumi.

"Radiasi matahari terhalangi kabut asap, jadi awan susah terbentuk karena penguapan terhambat. Dengan kapur tohor aktif ini diharapkan konsentrasi asap berkurang, awan terbentuk, dan garam bisa ditebar untuk hujan buatan," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Tri Handoko Seto dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 September 2019.

Kebakaran Hutan Meluas, Lima Helikopter BNPB-Polri Merapat ke Jambi

Pihak BPPT sendiri telah menyiapkan 40 ton kapur tohor aktif yang sudah disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Setelah mendapat arahan, maka pihaknya bisa menerbangkan kapur tersebut ke beberapa provinsi terdampak karhutla seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

"Untuk menaburkan kapur tersebut, BPPT akan menggunakan tiga jenis pesawat yakni Cassa 212 dengan kapasitas 800 kilogram, CN 295 dengan kapasitas 2.4 ton dan pesawat Hercules C 130 dengan kapasitas 4-5 ton," kata Tri Handoko.

Permasalahan karhutla tidak bisa hanya ditangani dengan menggunakan pemadaman darat dan udara saja. Kepala BNPB, Doni Monardo sebelumnya telah menyampaikan bahwa yang menjadi solusi karhutla adalah hujan. 

Sedangkan BMKG telah memprediksi bahwa musim hujan akan masuk pada pertengahan bulan Oktober. Oleh karena itu, hujan buatan harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Presiden Prabowo gelar ratas secara hybrid di Hambalang

Rapat Bareng Menteri, Prabowo Antisipasi Kebakaran Hutan di Indonesia

Prabowo beri arahan kepada jajaran menteri untuk antisipasi kebakaran hutan di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2025