Jalur Tertimbun Longsor, 1.115 Penumpang KA Pangrango Refund Tiket

Penumpang KA Pangrango Bogor-Sukabumi.
Sumber :
  • Muhammad Aprian Romadhoni/VIVAnews.

VIVA – Sebanyak 1.115 penumpang KA Pangrango perjalanan Sukabumi menuju Bogor dan sebaliknya melakukan refund tiket. Hal itu akibat perjalanan KA yang tertunda karena penanganan longsor yang menutupi jalur kereta itu sejak kemarin.. 

Siswa Korban Longsor Ikut Ujian Sekolah di Kelas Darurat

Informasi yang dihimpun VIVAnews, dampak bencana longsor ini menyebabkan perjalanan KA relasi Bogor-Sukabumi dan sebaliknya dibatalkan pada Minggu 22 Desember 2019. Sedangkan pada hari ini, KA pertama relasi Sukabumi-Bogor mengalami potong relasi hanya sampai dengan Stasiun Cigombong pada Senin.

"Dampak pelayanan yang kami sampaikan permohonan maaf seluruh kurang lebih ada beberapa perjalanan KAI yang dibatalkan daro Bogor, dari sini juga pelayanan dari Sukabumi hanya sampai Cigombong tidak sampai Bogor. KA 225 dapat lewati jam 12," kata Kepala Daop I Jakarta Dadan Rudiansyah kepada wartawan di lokasi longsor Senin 23 Desember 2019. 

Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak yang Ditemukan 10 Orang, 9 Masih Hilang

Di lokasi yang sama, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menambahkan, pihaknya memperkenankan para pengguna KA Pangranggo yang terdampak dan telah melakukan transaksi pembatalan perjalanan dengan pengembalian bea (refund) 100 persen. 

Eva merinci, tercatat pada hari Minggu 22 Desember 2019 kemarin terdapat proses refund sekitar 575 tiket yang dilakukan di Stasiun Sukabumi dan Stasiun Bogor. Sedangkan pada hari ini tercatat proses refund sebanyak 540 tiket.

Longsor Trenggalek, 6 Orang Hilang dan 10 Rumah Terdampak

"PT KAI Daop 1 Jakarta mengucapkan permohonan maaf atas gangguan perjalanan KA Pangrango lintas Bogor - Sukabumi dampak cuaca buruk," kata Eva.
 

Tim gabungan evakuasi korban longsor di Pegunungan Arfak Papua Barat.

Update Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak: 15 Jenazah Ditemukan, 4 Masih Hilang

Tim gabungan masih terus berjibaku karena medan yang terjal di Pegunungan Arfak, Papua Barat.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2025