Ini Panduan Muhammadiyah Terkait Idul Adha

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka.
Sumber :
  • VIVAnews/ Agus Rahmat.

VIVA – Pengurus Pusat Muhammadiyah Jakarta merekomendasikan panduan terkait pelaksanaan Hari Raya Qurban atau Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan, pelaksanaan salat Idul Adha di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tak dilaksanakan karena alasan wabah virus corona atau Covid-19 yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Muhammadiyah Belum Mau Dirikan Bank Umum Syariah, Apa Alasannya?

"Salat Idul Adha bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti salat Id di lapangan," kata Haedar Nashir di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Namun, kata dia, bagi yang berada di daerah aman atau tidak terdampak (zona hijau), salat Idul Adha dapat dilakukan di lapangan kecil atau ruang terbuka di sekitar tempat tinggal dengan beberapa protokol yang harus diperhatikan.

SouthCity Larang Muhammadiyah Buka Konsutasi Hukum Gratis Setiap Minggu

Sedangkan, mengenai ibadah kurban atau udhiyyah yaitu, hukum ibadah kurban adalah sunah muakadah bagi muslim yang telah memiliki kemampuan untuk berkurban dengan tata cara sesuai tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Pandemi Covid-19 menimbulkan masalah sosial ekonomi dan meningkatnya jumlah kaum duafa, karena itu sangat disarankan agar umat Islam yang mampu untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih hewan kurban," ujarnya.

Hari Bhayangkara ke-79, Eks Ketum Pemuda Muhammadiyah Harap Polri Semakin Solid dan Beri Keadilan Masyarakat

Ia pun kembali mengimbau bagi mereka yang mampu membantu penanggulangan dampak ekonomi Covid-19 sekaligus mampu berkurban, maka dapat melakukan keduanya.

"Membantu duafa maupun berkurban, keduanya mendapatkan pahala di sisi Allah SWT, namun berdasarkan beberapa dalil, memberi sesuatu yang lebih besar manfaatnya untuk kemaslahatan adalah yang lebih diutamakan," katanya.

[Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara 'Energi dan Mineral Forum 2025' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025]

Muhammadiyah Belum Dapat Jatah Tambang, Bahlil Ungkap Alasannya

Kementerian ESDM masih mencari lokasi tambang untuk Muhammadiyah, agar tidak terjadi ketimpangan dengan jatah tambang untuk ormas lain seperti misalnya dengan NU.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025