Pasien Meninggal akibat COVID-19 di Jawa Timur Mayoritas Diabetes

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Jawa Timur menjadi provinsi dengan tingkat kematian pasien positif COVID-19 tertinggi secara nasional. Sebanyak 1.834 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19, sesuai data Satgas COVID-19 Jawa Timur. 

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pasien meninggal dunia di wilayahnya akibat COVID-19 sebagian besar disertai komorbid diabetes. Pada hari ini saja ada 17 pasien COVID-19 di Jatim yang meninggal dunia. 

"Di Jawa Timur komorbid paling banyak diabetes. Jadi penyebab kematian tertinggi karena diabetes," kata Khofifah di Malang, Jumat 7 Agustus 2020.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Baca: Khofifah Tak Terima jika Cuma Kematian akibat COVID-19 yang Disorot

Dia berharap kepada warga Jatim bila ada anggota keluarga mereka yang memiliki penyakit diabetes untuk lebih mendapat perhatian khusus agar tidak sampai tertular. Sebab, orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes lebih rentan meninggal dunia karena COVID-19.

Fahmi Bo Sebatang Kara Tinggal di Kos-kosan, Kena Pengapuran Tulang Hingga Tak Bisa Jalan

Sebagai langkah menekan tingkat kematian akibat COVID-19, Pemprov Jatim membentuk tim audit kematian. Hasilnya, komorbid diabetes penyumbang tertinggi. Khofifah kembali mengimbau warga agar lebih tertib dalam penggunaan masker.

"Bagaimana turunkan angka kematian, bikin tim audit kematian kami temukan kesimpulan kormobid di Jatim tertinggi meninggal dunia karena diabetes. Kita dorong masyarakat kembali diingatkan: kita belum aman, masker cara kita untuk menjaga agar terlindungi," ujar Gubernur Khofifah. (ren)

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025