Diminta Istana untuk Redam Demo Buruh, Said Iqbal: Itu Hoax

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Sumber :
  • VIVA/Kenny Putra

VIVA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, membantah isu yang beredar terkait dirinya diminta oleh Presiden Jokowi untuk meredam aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat buruh selama tiga hari ke depan. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat buruh merupakan hasil kekecewaan buruh terhadap DPR RI dengan disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang. 

Said Iqbal Bilang Pembentukan Desk Ketenagakerjaan Wujud Nyata Kehadiran 'Polri untuk Masyarakat'

Said menjelaskan dia diminta Presiden Jokowi ke Istana negara untuk berbicara secara objektif terkait keinginan para buruh terhadap Undang-undang Cipta kerja.

"Bertemu presiden dianggap untuk meredam isu buruh itu tidak ada, itu hoax. Semua hanya berbicara secara objektif, dan diri sisi buruh kita bangun argumentasi yang 10 hal yang janggal di RUU Cipta Kerja dihapuskan," kata Said, Selasa 6 Oktober 2020.

Muhammadiyah Minta Pemerintah dan DPR Revisi Aturan Terkait PSN, Ciptaker Hingga Minerba

Said menambahkan meski RUU Cipta Kerja sudah disahkannya, ia berharap agar pasal-pasal yang dianggap kontroversial ditunda penerapan. 

"Sekarang sudah disahkan tapi masih ada waktu. Misal pasal-pasal kontroversial itu berlakunya nanti aja, bisa 3 tahun lagi atau 5 tahun lagi berlakunya dan itu contohnya sudah ada di undang-undang BPJS di ketok palunya di tahun 2011 tapi berlakunya di berlaku 2014," tambah Said. 

Kecam Aksi Anarkis di May Day Semarang, KSPI Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku

Baca juga: Menaker Bantah RUU Cipta Kerja Bikin Buruh Rentan PHK

Selain itu, Said juga membantah isu dia bersama Abdul Gani, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), akan diangkat menjadi wakil menteri.

"Tentang pembicaraan wakil menteri itu tidak ada. Itu tidak usah didengarkan. Itu hoax," kata Said. (ren)

Presiden Partai Buruh Said Iqbal

Tarif Trump Timbulkan Ancaman PHK, Buruh Dorong Pemerintah Lindungi Kedaulatan Ekonomi RI

Salah satu penyebab utama gelombang PHK tersebut adalah kebijakan pemerintah Indonesia, yang membebaskan bea masuk produk-produk asal Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025