Hasil Tes Reaktif COVID-19, 81 Penumpang di Soetta Gagal Terbang

Penumpang di Bandara Soetta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly

VIVA –  Sebanyak 81 penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, terpaksa harus membatalkan perjalanannya. Hal ini lantaran didapati reaktif COVID-19 usai melakukan rapid test antigen di bandara.

Cegah Penumpang Lompati Pagar Pembatas, Stasiun Cikini Bakal Dibangun JPO

Data tersebut diperoleh dari PT Angkasa Pura II pada Kamis 24 Desember 2020. Untuk diketahui pada Kamis kemarin, 24 Desember 2020 merupakan puncak arus libur dalam periode Natal dan Tahun Baru 2021.

Jumlah penumpang pada tanggal tersebut menembus angka 10.151 yang melakukan rapid test antigen dengan rincian pre-order sebanyak 1.281, drive thru 457 dan walk-in 8.414.

Akhir Panas Opang Rampas Kunci Ojol dan Turunkan Paksa Penumpang, Begini Nasibnya

"Pada tanggal 24 Desember 2020, pergerakan penumpang di Bandara Soetta kembali mencatat angka tertinggi selama pandemi, begitupun dengan peserta tes rapid antigen-nya dengan 10.151 penumpang. Dan dari angka itu, kita dapati penumpang dengan hasil positif sekitar 0,8 persen," kata Director of Operation and Service, Muhamad Wasid, dalam keterangannya, Jumat, 25 Desember 2020.

Dia menjelaskan, pihaknya melalui Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta telah melakukan penanganan terhadap para calon penumpang yang memiliki hasil reaktif COVID-19.

Promo Tarif Rp 80 Masih Berlaku, LRT Jabodebek Angkut 78.287 Orang di Libur HUT RI ke-80

Selanjutnya, petugas rapid test langsung menyarankan pemohon untuk melakukan tindakan swab PCR ke pelayanan kesehatan yang ditunjuk pemerintah. Hal ini penting sebagai upaya pencegahan ke yang lain.

"Calon penumpang yang memiliki hasil positif dalam pengecekan tes COVID-19 dipastikan dilarang terbang," ujarnya.

Baca Juga: Menkes Pastikan Kesiapan Antisipasi Peningkatan Kasus COVID-19

RDK LPS.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Purbaya mengatakan, pihaknya masih membuka peluang untuk kembali memangkas LPS Rate, sambil memonitor perkembangan ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan secara umum.

img_title
VIVA.co.id
26 Agustus 2025