Wali Kota Pertanyakan Kebijakan Siaga Satu COVID-19 untuk Depok

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya berbicara atas informasi yang menyebut kota yang dia pimpin dalam kondisi siaga satu dalam penyebaran COVID-19. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui alasan penetapan status itu, apalagi konsekuensi-konsekuensinya.

Aturan Siswa Jabar Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB Mulai Juli 2025, Berlaku dari PAUD hingga SMA

“Dapat disampaikan bahwa pertama mengenai informasi kebijakan siaga satu, saat ini kami belum menerima parameter dan indikator-indikator siaga satu yang dimaksudkan,” katanya, Kamis, 7 Januari 2021.

Karena belum jelas, Idris mengimbau masyarakat, terutama warga Kota Depok, untuk tidak berlebihan menanggapi kabar itu. Pemerintah Depok akan mengklarifikasinya kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.

Biar Bisa Santai di Rumah, Dedi Mulyadi Keluarkan Kebijakan Larang Guru Berikan PR ke Siswa

Baca: Orang Pertama Disuntik, Jokowi Ingin Tunjukan Vaksin COVID-19 Aman

Yang pasti, dia mengingatkan, sementara ini memang masih ada masalah perbedaan data jumlah kasus COVID-19 antara pemerintah Depok dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian Kesehatan. Pemerintah Depok sudah mengkomunikasikan itu kepada Kementerian Kesehatan sejak Oktober 2020.

Bandara Soekarno Hatta Perkuat Pengawasan Usai Lonjakan Covid-19 di Negara Tatangga

“Karena pengendali data ada di provinsi, yaitu Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Wabah Penyakit dan Bencana Jawa Barat). Kami juga sudah komunikasi dengan Pusdatin Kemenkes, dan Pusdatin Kemenkes sudah siap melakukan bridging data antara pusat dengan Depok,” katanya.

Atas dasar itu, Idris berharap Pikobar dapat memberikan akses dan ikut bersama-sama menyelesaikan masalah itu. Masalah data itu penting, karena di antaranya menentukan satu daerah sebagai zona merah COVID-19. (ase)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ngamuk kepada Suporter Persikas Subang

COVID-19 Kembali Masuk Jawa Barat, Ini Kata Dedi Mulyadi

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan adanya enam kasus baru COVID-19 yang tersebar di empat kabupaten: Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2025