Wali Kota Pertanyakan Kebijakan Siaga Satu COVID-19 untuk Depok

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya berbicara atas informasi yang menyebut kota yang dia pimpin dalam kondisi siaga satu dalam penyebaran COVID-19. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui alasan penetapan status itu, apalagi konsekuensi-konsekuensinya.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

“Dapat disampaikan bahwa pertama mengenai informasi kebijakan siaga satu, saat ini kami belum menerima parameter dan indikator-indikator siaga satu yang dimaksudkan,” katanya, Kamis, 7 Januari 2021.

Karena belum jelas, Idris mengimbau masyarakat, terutama warga Kota Depok, untuk tidak berlebihan menanggapi kabar itu. Pemerintah Depok akan mengklarifikasinya kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.

Pemprov Bantah Jutaan Data Pribadi Warga Jabar Bocor

Baca: Orang Pertama Disuntik, Jokowi Ingin Tunjukan Vaksin COVID-19 Aman

Yang pasti, dia mengingatkan, sementara ini memang masih ada masalah perbedaan data jumlah kasus COVID-19 antara pemerintah Depok dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian Kesehatan. Pemerintah Depok sudah mengkomunikasikan itu kepada Kementerian Kesehatan sejak Oktober 2020.

Geger 4,6 Juta Data Pribadi Warga Jabar Dibobol Hacker, Pemprov Lapor Polisi

“Karena pengendali data ada di provinsi, yaitu Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Wabah Penyakit dan Bencana Jawa Barat). Kami juga sudah komunikasi dengan Pusdatin Kemenkes, dan Pusdatin Kemenkes sudah siap melakukan bridging data antara pusat dengan Depok,” katanya.

Atas dasar itu, Idris berharap Pikobar dapat memberikan akses dan ikut bersama-sama menyelesaikan masalah itu. Masalah data itu penting, karena di antaranya menentukan satu daerah sebagai zona merah COVID-19. (ase)

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025