Tim Falakiyah Kemenag Sebut Hilal 1 Syawal 1442 H Belum Terlihat

Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya
Sumber :
  • Kemenag

VIVA – Tim Falakiyah atau Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama mengungkapkan bahwa hilal atau bulan baru dari 1 Syawal 1442 Hijriah belum terlihat pada Selasa, 11 Mei 2021.

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menjelaskan hal ini berdasarkan ijtima dalam Sidang isbat penentuan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Selasa, 11 Mei 2021.

Dia mengatakan, berdasarkan ijtima yang dilakukan untuk kawasan Indonesia hilal tidak akan terlihat pada hari ini. Dengan artian yang terlihat baru berbentuk sabit tua atau disebutnya bulan tengkurap.

"Bentuknya ternyata sabit tua atau tengkurap jadi istilah dalam ilmu falak tidak ada hilal yang tengkurap dan ini mustahil dapat dilihat karena sudah terbenam saat terbenamnya matahari," tuturnya.

Dengan demikian, dia menekankan, pada saat matahari belum terbenam mustahil bulan sabit tua akan tampak dengan peralatan yang konvensional apalagi dengan peralatan yang mata biasa.

"Nanti dini hari Jakarta 12 Mei 2021, Ijtima 02.00 WIB kita lihat besok saat terbenamnya matahari bulan sudah di atas ufuk, sudah cukup tinggi kemudian bentuknya juga sabit muda, hilal dan terlentang," tuturnya.

Oleh sebab itu, dia menekankan, sejatinya hilal awal Syawal yang sebenarnya akan ada besok. Sedangkan sekarang yang dikatakan hilal adalah bulan sabit tua menjelang berakhirnya bulan ramadhan.

"Kenapa harus di rukyah karena memang hisab dan rukyah dilaksanakan pada tanggal 29. Kita tidak mungkin rukyah tanggal 30 karena sudah habis kuota. Kalau 30 besok, harus tanggal 1," tegas Cecep.

The Iconomics Nobatkan Kemenag sebagai Lembaga Pemerintah Populer 2025

Sebagai informasi, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, bahwa hilal atau bulan 1 Syawal 1442 Hijriah masih belum terlihat pada 11 Mei 2021.

Ia pun merinci, data hilal 11 Mei 2021 adalah Tinggi Hilal berkisar antara -5,61° di Jayapura (Papua) sampai dengan -4,37° di Pelabuhan Ratu (Jawa Barat). Elongasi berkisar antara 4,56° di Banda Aceh, Aceh sampai dengan 5,87° di Waris, Papua.

Menag Nasaruddin Serukan Jajaran Salat Gaib untuk Almarhum Suryadharma Ali

Kemudian, kata dia, umur bulan berkisar antara -10,54 jam di Merauke, Papua sampai dengan -7,22 jam di Sabang, Aceh. Lag berkisar antara -20,07 menit di Jayapura, Papua sampai dengan -15,19 menit di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. 

Kecerlangan Bulan (Fraksi Iluminasi Bulan) Sabit Tua berkisar antara 0,16% di Banda Aceh, Aceh sampai dengan 0,26% di Waris. Objek Benda Langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5° dari bulan. 

Jadi Ketua AICI, Muchlis Hanafi Harap Juru Bahasa Jadi Jembatan Peradaban

"Berdasarkan data hilal awal Syawal 1442 Hijriah di atas, dikarenakan posisi hilal minus (-), maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Artinya, tanggal 12 Mei masih tetap puasa," kata Rahmat Triyono di Jakarta, Selasa, 11 Mei 2021.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam

AICIS+ 2025 Cetak Rekor Baru, Kemenag Terima 2.434 Proposal dari Akademisi Dunia

AICIS+ 2025 pecahkan rekor dengan 2.434 proposal dari 31 negara. Ribuan makalah siap dibahas pada konferensi internasional bergengsi di Depok, Oktober mendatang.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2025