Harta Bos Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Capai Rp3,1 Miliar

Direktur Utama Kimia Farma  Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini.
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil langkah tegas untuk memecat seluruh direksi Kimia Farma  Diagnostika (KFD), termasuk Direktur Utama Adil Fadilah Bulqini. Langkah ini sebagai tindak lanjut atas kasus antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu.

Menteri Maman Kaji 10 Sektor Masuk Holding UMKM

Penelusuran VIVA, Adil Fadilah Bulqini ditunjuk sebagai orang nomor satu di perusahaan tersebut pada 12 Maret 2015 dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Adil Fadilah Bulqini merupakan seorang apoteker jebolan Universitas Padjadjaran Bandung. Sementara gelar magisternya didapatkan pada 2012.

Era Truk ODOL di Proyek Strategis BUMN Segera Berakhir

Sebagai seorang pejabat, Adil Bulqini wajib melaporkan hartanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasar LHKPN, jumlah harta kekayaan Adil mencapai Rp3.139.204.874 per 3 Februari 2021.

Asetnya berupa satu bidang tanah dan bangunan mendominasi sebagian harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini, yaitu Rp1,7 miliar.

Kakorlantas Minta Jajaran Dirlantas Gandeng BUMN dan Proyek Pembangunan Tindak Angkutan Tak Sesuai Aturan

Selanjutnya, ia memiliki aset berupa harta bergerak lainnya Rp72.250.000, kas dan setara kas Rp555.954.874, serta harta lainnya Rp508.500.000.

Aset lain yang dimiliki Adil Fadilah Bulqini yakni dua unit mobil dan satu unit motor senilai Rp302.500.000.

Harta bergerak lainnya senilai Rp72.250.000 dan Dia juga tercatat punya Kas dan Setara Kas Rp555.954.874 dan Rp508.500.000. Sehingga total harta Fadilah Bulqini mencapi Rp3.139.204.874

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi

Beberapa Wamen jadi Komisaris di BUMN, Istana Berdalih Tidak Langgar Aturan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa rangkap jabatan menteri dan wakil menteri, tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025