Sri Mulyani Wanti-wanti Investasi Danantara Harus Pro Kepentingan Publik
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), investasi yang dilakukan harus berakar pada kepentingan publik.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menerima kunjungan CIO Danantara Indonesia Pandu Sjahrir, dilansir dari unggahan akun Instagram miliknya @smindrawati.
“Investasi Danantara harus tetap berakar pada kepentingan publik,” kata Sri dikutip Kamis 10 Juli 2025.
Pertemuan tersebut lanjut Sri membahas strategi investasi jangka panjang yang akan dilakukan. Serta, visi Danantara untuk menciptakan lapangan kerja melalui proses bisnis di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dengan komitmen dan tata kelola yang baik, pertemuan ini menjadi langkah penting menuju pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan pro-investasi,” ujar Sri.
Kantor Danantara
- Antara
Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan konsolidasi bisnis dari sebanyak 889 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200-an perusahaan.
Sebagai informasi, Danantara Indonesia telah melakukan berbagai kerja sama investasi dengan investor dari negara lain, hingga melakukan aksi korporasi dengan memberikan modal usaha bagi perusahaan BUMN.
Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik, Pandu Sjahrir
- AEML
Salah satu kerja sama yaitu dengan Qatar Investment Authority (QIA) untuk mengelola dana investasi senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia.
Dari sisi aksi korporasi, Danantara Indonesia telah memberikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia Tbk.