Sebanyak 31 Kasus Probable Omicron Terdeteksi di Sulawesi Utara

Ilustrasi varian Omicron.
Sumber :
  • Pixabay/geralt

VIVA – Sebanyak 31 kasus probable Omicron yang sebagian besar adalah pelaku perjalanan terdeteksi di Provinsi Sulawesi Utara.

"Untuk pelaku perjalanan internasional, kontak eratnya dikarantina selama tujuh hari di hotel karantina," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara dr Steaven Dandel MPH di Manado, Kamis, 27 Januari 2022.

Dalam sepekan terakhir, menurut Steaven, deteksi kasus COVID-19 baik melalui polymerase chain reaction (PCR) maupun rapid diagnostic test antigen (RDT-Ag) menunjukkan peningkatan kasus. Peningkatan terdeteksi berasal dari pelaku perjalanan udara domestik, internasional, dan juga terdeteksi kasus lokal.

"Situasi ini memberi gambaran terkait transmisi varian Omicron," ucapnya.

Karena itu, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara terus memperkuat testing, tracing, dan treatment, serta memberi peringatan kepada semua masyarakat untuk lebih waspada menjaga diri dan keluarga serta sesama.

"Jalankan protokol kesehatan secara ketat dan segera mendapatkan vaksinasi lengkap (dua dosis) serta booster dosis ketiga bagi yang telah memenuhi kriteria," ujarnya.

Rapid Test Antigen (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dari hasil pemeriksaan RDT-Ag oleh Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara di Bandara Sam Ratulangi kepada 1.325 orang, sebanyak 10 orang di antaranya dinyatakan positif, sementara di wilayah kabupaten/kota dari 1.703 orang yang diperiksa sebanyak 12 orang positif.

Ada 15 Orang di Jaksel Positif Covid-19 Sepanjang Tahun 2025

Saat ini, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulawesi Utara mencapai 34.797 orang, sembuh 33.664 orang, meninggal 1.046 orang, dan kasus aktif 87 orang. (ant)

Kasus Covid-19 Naik di Asia, Puan: Pemerintah Harus Tingkatkan Kapasitas Testing dan Pelacakan
Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025