Tancap Gas, BPIP Lanjut Sosialisasi Pancasila ke Milenial via TikTok
- Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo telah melantik Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) periode 2022-2027 di Istana Negara Jakarta, Selasa 7 Juni 2022. Saat ini Kepala BPIP masih dijabat oleh tokoh yang sama dari periode sebelumnya, yakni Yudian Wahyudi.
Dalam keterangannya seusai dilantik, Yudian mengatakan akan menggencarkan lagi sosialisasi Pancasila ke seluruh penjuru Indonesia. BPIP ingin warga negara Indonesia di seluruh lapisan masyarakat dapat memahami dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan.
"Kami dari BPIP akan melanjutkan sosialisasi Pancasila ini ke setiap lini kehidupan kita berbangsa dan bernegara," kata Yudian.
Megawati Soekarnoputri dilantik di Istana
- VIVA/Anwar Sadat
Yudian mengatakan, Presiden Jokowi sempat memberikan arahan agar BPIP mampu mensosialisasikan Pancasila kepada generasi milenial. Untuk itu dirinya akan melakukan sosialisasi melalui sejumlah platform media sosial.
"Di sini seperti yang pernah disampaikan Presiden, arahan kepada kami bahwa kami akan lebih banyak memasuki dunia milenilal," kata Yudian
"Jadi kami akan menggunakan media digital, Medsos, TikTok, musik, olahraga kemudian budaya agar Pancasila ini terpahami terhayati dan teramalkan dengan mudah. Khususnya bagi generasi yang disebut generasi milenial," tambahnya
Seperti diketahui, sejumlah Tokoh Bangsa yang hari ini dilantik sebagai Pimpinan BPIP yakni Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai Wakil Ketua BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya sebagai Sekretaris BPIP.
Beberapa tokoh lain yang menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP yakni Said Aqil Siradj, Muhammad Amin Abdullah, Andreas Anangguru Yewangoe, Rikard Bagun, dan Sudhamek. Sementara itu, Kepala BPIP dijabat oleh Yudian Wahyudi. Wakil Kepala BPIP dijabat oleh Karjono.
Viral Berujung Bui! 7 Admin Medsos Provikasi Kericuhan Ditangkap Polisi
pemilik akun media sosial (Medsos) yang diduga memprovokasi sehingga membuat demo berujung ricuh pada akhir bulan Agustus 2025 lalu, dicokok.
