Vera Simanjuntak Ungkap Curhatan Yosua: Ancam Dibunuh Skuad Lama
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, yakni Vera Simanjuntak membeberkan curhatan kekasihnya soal ancaman 'Skuad lama'. Vera menyampaikan omongan Brigadir J itu ketika bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu 2 November 2022.
Mulanya, Vera menceritakan Yosua sempat menghubunginya via telepon pada tanggal 7 Juli 2022 pukul 20.00 WIB malam. Dia sempat mendapat satu kali misscall atau panggilan tak terjawab. Dia sempat menghubungi kembali Yosua, namun terputus.
Saat itu, Vera mengaku sedang dalam kondisi dinas malam. Kemudian, setelah dia cek ponsel, terdapat empat panggilan tak terjawab dari Yosua. Setelah itu, dia menelepon balik Yosua.
"Lalu saya 20.30 dia telepon dia bilang 'Kurang ajar orang ini, ibu sakit, aku dituduh. (Saya tanya) 'Ibu sakit, sakit apa?'. (Yosua jawab) 'Nggak tahu saya, aku diancam, berani kau naik ke atas aku bunuh kau'. (Saya tanya) 'Siapa ancam?'. (Dijawab Yosua) 'Ada skuad-skuad di sini'," ujar Vera di ruang pengadilan.
Diketahui, Ibu yang dimaksud dalam percakapan itu adalah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Vera juga mengatakan dirinya bertanya apakah Yosua ada melakukan kekerasan atau tidak terhadap Putri.
"Saya bilang 'Emang abang pukul itu?. (Yosua jawab) 'Nggak'. Terus saya tanya 'abang di mana?'. (Dijawab) 'Di Magelang, yaudah dek entar abang hubungi lagi'," kata Vera.
Diberitakan sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan fakta baru terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal ini terkait dengan sosok yang sempat mengancam Brigadir J sebelum pembunuhan itu terjadi.
Kuat Maruf Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J
- VIVA/M Ali Wafa
Dalam rapat dengar pendapat yang digelar oleh Komisi III DPR RI, Senin kemarin, Anam menjelaskan bukti ancaman pembunuhan ke Brigadir J yang disampaikan oleh kekasih Yosua yakni Vera Simanjuntak terjadi sehari sebelum ditemukan tewas dibunuh.
Vera, kata Anam mengatakan jika yang mengancam merupakan skuad. "Kami tanya skuad ini siapa apakah ADC, apakah penjaga dan sebagainya. (Karena) sama-sama engga tahu saya juga engga tahu yang dimaksud skuad itu siapa waktu itu. Ujungnya nanti (belakangan) kita tahu bahwa skuad yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf," ujar Anam.