Tutup Pospenas Tahun 2022, Wamenag Ingatkan Santri Soal Perubahan Zaman
- Dok. Istimewa
VIVA Nasional – Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke IX Tahun 2022 resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi pada Sabtu malam 26 November 2022. Dalam kesempatan itu, Zainut Tauhid Saadi mengucapkan selamat kepada para santri yang berlaga di bidang olah raga dan seni.Â
"Selamat dan sukses untuk semua atlet yang berkontribusi di seluruh mata lomba. Dari ajang seperti inilah akan lahir atlet-atlet nasional dari santri-santri yang mencintai olahraga dan seni," kata Zainut Tauhid, saat memberikan sambutan dalam acata penutupan tersebut.Â
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka nyalakan obor Pospenas
- VIVA/Fajar Sodiq
Perhelatan ini, katanya, adalah bagian dari afirmasi Kementerian Agama dalam membina potensi olahraga dan seni para santri. Sudah semestinya negara memberikan penghargaan kepada para santri karena kontribusinya sangat nyata untuk negeri ini.Â
Zainut Tauhid juga mengenang mengenai Resolusi jihad yang disampaikan KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Momen tersebut menurutnya telah memicu perjuangan masif melawan penjajah pada 10 November 1945, yang dikenal sebagai hari pahlawan.
Pertempuran yang mempertaruhkan nyawa ini tak dapat dilepaskan dari peran santri dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Semangat itu, lanjutnya, masih membara dalam bentuk berbeda, yaitu melalui olahraga dan seni.
"Saya melihat semangat 77 tahun lalu itu di sini," ujar Zainut Tauhid.Â
Zainut Tauhid berpesan, zaman terus berubah dan santri harus menghadapi tantangan-tantangan baru masa kini. Namun belakangan ini santri telah mengisi berbagai bidang dan menunjukkan identitasnya yang berkarakter. "Ini salah satu bukti, kiprah santri telah mengglobal dan menjangkau berbagai bidang," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi apresiasi yang tinggi bagi para santri yang saat ini tidak lagi hanya mengenal pengajian. "Siapa bilang santri tidak bisa olahraga, berprestasi lagi," katanya.
Hari ini, kata Ganjar, santri telah menunjukkan performa dan sportivitasnya. "Yang juara tak perlu merasa jumawa, yang kalah tidak perlu merasa sedih," katanya.Â
Menurut Ganjar ajang ini lebih bermakna silaturahmi. Soal prestasi itu nilai tambah yang patut disyukuri. "Mudah-mudahan dari ajang ini ada atlet yang keluar dari kandang, menuju PON, Asian Games, Sea Games, sampai Olimpaide. Itulah yang kita harapkan. Terima kasih kepada guru dan kiyai, dari tangan beliaulah kalian bisa hebat," ujarnya.