KSAL Jadi Calon Panglima, RI Poros Maritim Dunia Diyakini Segera Terwujud

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono
Sumber :
  • Dok TNI AL

VIVA Nasional – Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC) Marcellus Hakeng Jayawibawa turur menyoroti langkah Presiden Jokowi yang mencalonkan KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Hakeng menilai sudah sepatutnya Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun 21 Desember 2022 nanti.

Bahlil: Siapapun Presidennya, Anggota Kabinet Harus dari Golkar

Hakeng mengatakan, jika merujuk pada UU TNI, disitu disebutkan bahwa posisi Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. 

"Maka sudah sepantasnya untuk saat ini giliran panglima TNI berasal dari matra TNI AL. Apalagi selama dua periode pemerintahan Jokowi, penjabat Panglima TNI belum ada satupun yang berasal dari matra TNI AL," kata Hakeng dalam keterangan yang diterima Rabu 30 November 2022.

Debut Perdana Kapal Selam Autonomous di HUT ke-80 TNI, Alutsista Baru Buatan PT PAL

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono pimpin Latma Pendaratan Ausindo

Photo :
  • Dispenal

Disamping amanah UU TNI tersebut, Hakeng menyebutkan bahwa Indonesia adalah bangsa maritim. Negara Indonesia ini terdiri dari lautan, yang ditaburi oleh pulau-pulau.  

Awal Oktober, 119 Prajurit dan PNS Koarmada II Resmi Naik Pangkat

Sebagai bangsa maritim pemerintah kata Hakeng tentunya sadar bahwa Indonesia terdiri dari 17.504 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta Km2 

Dimana 5.80 juta km2 adalah lautan atau 67 persen wilayah Indonesia adalah perairan. Dan juga, dalam kesempatan pertama ketika menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Presiden Jokowi jelas mengatakan bahwa sudah terlalu lama memunggungi lautan. 

"Jadi penunjukkan Laksamana Yudo Margono sebagai Calon Panglima memang bukan sebuah kejutan bagi saya, tapi lebih ke arah sebuah keharusan disamping tentunya sebagai pemenuhan janji politik seorang Presiden terpilih kepada pemilihnya," ujar Hakeng.

Karena itu, tambah Hakeng, dengan dipilihnya Yudo Margono diharapkan TNI mampu menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia serta dapat ikut mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia seperti yang dicita-citakan Presiden Jokowi. 

Serta diharapkan Panglima TNI yang baru nanti dapat ikut mendukung Kebijakan Kelautan Indonesia yang  terdiri atas 7 (tujuh) pilar, yaitu: Pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia; Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum, dan Keselamatan di Laut;  Tata kelola dan kelembagaan laut; Ekonomi dan infrastruktur kelautan dan peningkatan kesejahteraan; Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut; Budaya Bahari; dan Diplomasi Maritim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya