Kepala BKKBN Ungkap Faktor yang Bisa Turunkan Angka Stunting
- VIVA/Muhamad Solihin
Mataram – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan bahwa keluarga harus dijadikan arus utama pembangunan.
“Arahan Bapak Presiden bagaimana keluarga itu menjadi bagian yang diarusutamakan di dalam pembangunan. Kalau kita sudah menganggap bahwa sumber daya manusia itu menjadi hal yang penting, maka ada sense of urgency. Biasanya banyak orang yang tidak punya perhatian terhadap kualitas SDM, sehingga sense of urgency -nya itu tidak muncul di situ,"
"Oleh karena itu, kita sepakat bahwa kita sudah bagus bahwa sekarang ini NTB sudah memprioritaskan, dan punya rasa bahwa ini adalah suatu hal yang penting, yaitu kualitas SDM khususnya stunting,” ungkapnya saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Koordinasi Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilaksanakan secara hybrid di Hotel Golden Palace, Mataram pada Rabu, 13 Desember 2023.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
- ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti
Hal lain, menurut Dokter Hasto adalah bagaimana kesadaran untuk makan makanan bergizi sebagai langkah nyata dan konkrit dalam menurunkan stunting khususnya di NTB.
“Kesadaran untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi itu juga menjadi bagian dari urgency yang harus dikedepankan. Kalau ada orang yang mengarusutamakan pembangunan katakanlah SDM itu mengarusutamakan gender atau perempuan, ini juga kita bisa mengarusutamakan bagaimana kita mengkonsumsi nutrisi gizi yang baik. Karena semakin bukti menunjukkan bahwa semakin ke pelosok desa, variasi makannya semakin tidak bagus. Nah ini juga barangkali tadi langkah-langkah nyata yang ditunjukkan untuk membuat orang itu mau makan yang bervariasi, seperti yang disampaikan yang tadi dirilis oleh Pak Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi NTB), itu langkah nyata dan konkret yang harus dilakukan,” jelas dr. Hasto.
Forum Koordinasi Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Istimewa
Strategi menurunkan stunting memang butuh prioritas agar bisa fokus pada daerah-daerah yang stuntingnya masih tinggi, di sisi lain juga harus memegang teguh asas keadilan dan pemerataan.
“Jadi equal equity itu menjadi konsep yang selalu kita pegang teguh tentunya, hingga itu bagian dari strategi.” kata dia.