Pentingnya Merawat Lingkungan dengan Melakukan Konservasi Air

Kinarya Anak Bangsa dan BPDAS terkait konservasi air.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Program merawat lingkungan dengan melakukan konservasi air jadi perhatian Kinarya Anak Bangsa. Upaya itu dengan menggandeng sejumlah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS).

Pendiri Kinarya Anak Bangsa, Rosita Yuwanasari S. Wibawa menjelaskan program itu dilakukan untuk terus jaga kelestarian lingkungan.

"Kami sedang menjajaki kerja sama dan kolaborasi dalam bidang lingkungan dengan berbagai pihak di antaranya BPDAS di Semarang, Solo dan Yogyakarta," kata Rosita Yuwanasari S. Wibawa, dalam keterangannya dikutip pada Selasa, 30 Januari 2024.

Dia menjelaskan kerja sama itu dilakukan bersama BPDAS Pemali Jratun, Semarang; BPDAS Solo; dan BPDAS Serayu Opak Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Juga Dinas LHK DIY dan Pramuka DIY," ujar Rosita.

Kawasan konservasi perairan

Photo :
  • KKP

Rosita menekankan kerja sama yang dilakukan masih terkait dengan upaya jaga kelestarian lingkungan, termasuk air di dalamnya. Ia menyampaikan Kinarya Anak Bangsa sebelumnya sudah memiliki program bernama Nandur Tuk Banyu atau Menanam Mata Air atau Water Spring Planting.

Menurut dia, program yang jadi fokus pihaknya terkait konservasi air yakni dengan cara mengedukasi masyarakat lokal tentang pentingnya melestarikan sumber daya air. Selain itu, mempromosikan praktik penggunaan air yang berkelanjutan.

Lalu, ia menambahkan dengan pelibatan masyarakat lokal dalam melestarikan sumber daya air melalui inisiatif yang dipimpin masyarakat. Upaya yang dilakukan itu seperti kampanye pemeliharaan mata air, penanaman pohon penyangga air dan mengelola air hujan.

Kemudian, dengan program Nandur Tuk Banyu, Kinarya Anak Bangsa juga melakukan advokasi atas kebijakan. Lalu, melakukan advokasi peraturan yang mendukung pelestarian sumber daya air dan mempromosikan penggunaan air yang berkelanjutan.

"Action plan-nya yakni memelihara dan merawat mata air yang ada. Memulihkan mata air yang hilang di tempat yang sama dan penanaman mata air baru di wilayah sasaran," jelas Rosita.

Pun, dia menyebut program pendamping Kinarya Anak Bangsa yaitu memanen dan mengelola air hujan. Ada juga pelatihan-pelatihan pengolahan hasil pertanian, pembibitan dan pelatihan pembuatan pupuk, tata kelola sampah.

"Juga penguatan ketahanan keluarga dengan tujuan menurunkan angka perceraian dan penurunan angka stunting," ujar Rosita.

Dia bilang dalam program Nandur Tuk Banyu juga punya strategi yaitu melakukan penanaman di area-area terbuka. Lalu, ada program satu rumah dengan tiga pohon, 3in1. Dengan program itu, di mana pohon pertama jenis pohon penyangga air, pohon kedua produktif dengan sistem cluster yang ditanam masing-masing rumah warga.

"Jadi, satu daerah itu warga memilih jenis pohon apa yang akan menjadi produk unggulan di area tersebut. Pohon ketiga, pohon pangan berkayu misalnya kelor," tutur Rosita.

Soroti Pemakaian Pelat Palsu, Irjen Karyoto: Tak Ada Nego, Tangkap dan Proses Hukum!

"Sehingga hasil kelor tersebut bisa meningkatkan nutrisi keluarga atau warga tersebut," ujar Rosita.

Selain BPDAS dan pemerintah daerah (pemda), Kinarya Anak Bangsa juga menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM). Upaya itu dengan melibatkan para mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN)

Temuan 571 Ribu NIK Diduga Terlibat Judol, DPR: Ini Khianati Amanah Rakyat!

"Kemudian dengan UGM, Kinarya menjadi mitra di bidang pengabdian masyarakat KKN UGM. Kemarin MoU sudah ditandatangani dan ada penyerahan bibit kepada mahasiswa KKN," ujarnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025

Mentan Amran Sebut Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Lebih dari Rp99 T

Mentan Amran menjelaskan data kerugian Rp99 T didapat dari perhitungan peredaran beras selama satu tahun

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2025