World Water Forum ke-10 Tingkatkan Okupansi Perhotelan di Bali Sampai 100 Persen
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Ia meyakini pelaksanaan event MICE internasional akan memberikan dampak yang luas termasuk pada promosi destinasi pariwisata dan sentra ekonomi kreatif.
"Para delegasi akan banyak yang menikmati keindahan dan kekayaan budaya Bali," ujar Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf berkolaborasi dengan Pemprov Bali dan juga industri lainnya, juga sudah menyiapkan paket-paket wisata yang dapat dipilih para delegasi yang hadir untuk berwisata di Bali.
Seperti prosesi Melukat atau Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Kemenparekraf juga akan menyiapkan kunjungan bagi delegasi ke berbagai destinasi salah satunya Desa Wisata Jatiluwih yang terkenal dengan sistem subak.
Keseluruhan pelaksanaan World Water Forum 2024 di Bali juga akan sepenuhnya lekat dengan nilai-nilai budaya Indonesia khususnya Bali. Seperti pada upacara pembukaan, gala dinner, acara penutupan, yang akan diisi dengan ragam suguhan budaya dan kuliner khas nusantara.
"Kita harapkan para peserta akan mendapatkan kenangan yang tidak terlupakan selama di Bali. Termasuk juga kegiatan-kegiatan seperti carbon footprint offsetting yang akan kita lakukan dengan penanaman mangrove, juga trip ke Jatiluwih yang banyak peminatnya," ujar Sandiaga.
World Water Forum sendiri merupakan sebuah forum internasional yang menghimpun para pemangku kepentingan di bidang air. Forum global yang diselenggarakan setiap tiga tahun sejak 1997 ini mengajak semua pihak untuk berdiskusi, berbagi ilmu dan praktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan.
