Perundungan Siswa SMP di Kota Batu Berujung Meninggal Dunia, Dewan Ikut Turun

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu (dua dari kiri) Khamim Tohari saat mendatangi rumah duka.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Kota Batu – DPRD Kota Batu menyoroti kasus perundungan hingga menyebabkan salah satu pelajar SMPN 2 Kota Batu berinisial R, warga Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu hingga meninggal dunia.

Transfer ke Daerah Dipangkas, Dedy Mulyadi Bakal Taruh ASN yang Tak Produktif Jadi TU di Sekolah

Dalam waktu dekat DPRD, akan memanggil Dinas Pendidikan setempat buntut kasus ini. Mereka tidak ingin kasus serupa kembali terjadi. Untuk itu, DPRD mendorong semua sekolah memberikan tambahan pelajaran budi pekerti bagi siswa. 

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan, hal itu dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Selain itu ia berharap semua sekolah memberikan tambahan pelajaran budi pekerti.

Buka SPEKIX 2025, Tri Tito Karnavian: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa

"Dalam waktu dekat kami panggil, kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, baik itu eksekutif, legislatif, sekolah, dinas, guru, dan wali murid. Semua pihak harus lebih bertanggung jawab untuk lebih ekstra memberikan pengawasan," kata Khamim, Sabtu, 1 Juni 2024.

Harapannya dari pemanggilan tersebut, ada solusi kongkrit mencegah peristiwa serupa terjadi kembali. Salah satunya yaitu memberikan sosialisasi agar semua pelajar bisa terbuka dengan apa yang terjadi.

Update Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny: 37 Orang Meninggal Dunia

"Yang pasti nanti akan kami ajak diskusi Kepala Dinas (Dinas Pendidikan) dan para guru. Agar mereka bisa memberikan sosialisasi kepada para siswa untuk tidak takut memberitahukan kepada sekolah atau orang tua terkait sps yang terjadi," ujar Khamim. 

Menurutnya, hal semacam ini bisa terjadi karena luput dari pantauan guru maupun orangtua. Kebanyakan para siswa tidak pernah membicarakan apa yang terjadi kepada orangtua atau guru karena takut.

"Sebab kalau takut lapor ke guru, bisa memberitahukan kepada orang tua. Saya tidak ingin hal semacam ini terjadi lagi di Kota Batu. Saya berharap ini yang pertama dan terakhir," tutur Khamim. 

Ia juga sangat setuju, jika kerja kelompok harus dilakukan di lingkungan sekolah. Sehingga para siswa lebih terpantau. Menurutnya, sekolah harus tahu siapa saja anggota dari kelompok yang sedang melakukan kerja kelompok.

"Arahan pak Pj Wali Kota (Aries Agung Paewai) harus didukung demi memaksimalkan pengawasan. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," kata Khamim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya