PBNU Soal Pengelolaan Tambang: Itu Halal, Tidak Haram Sama Sekali

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia PBNU, Ulil Abshar Abdalla, mengkungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk PT khusus untuk mengelola tambang. PBNU adalah ormas yang menerima untuk mengelola tambang dari pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

Prabowo Gratiskan PBG dan PPN Rumah Subsidi Sampai Desember 2025

"PBNU sudah membentuk PT khusus untuk mengelola tambang ini, dan kita akan melibatkan orang-orang profesional," kata Ulil seusai menghadiri acara 'Interfaith and Intercivilizational Reception' di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.

Dia memastikan, pengelolaan tambang yang akan dilakukan oleh PBNU tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. Profesionalisme juga dikedepankan.

Malware Hantu GhostContainer Diam-diam Kuasai Server Pemerintah

"NU akan menyelenggarakan dan melakukan penambangan ini dengan secara halal, mengikuti seluruh aturan dan mengikuti prosedur yang profesional," sambungnya.

Ulil juga mengaku bahwa pihaknya hanya menunggu izin pengelolaan tambang keluar dari pemerintah. Dalam kesempatan yang sama, Ulil menegaskan tambang merupakan sesuatu yang halal.

Kantongi Sertifikasi TKDN, Ricoh Ungkap Digitalisasi Bikin Permintaan dari Pasar Scanner Naik

"Dan kami percaya betul bahwa tambang itu halal, tidak haram sama sekali," ujarnya.

Ulil mengatakan, izin tambang tersebut bukan berasal dari permintaan ormas-ormas keagamaan, melainkan diberikan oleh pemerintah.

langkah pemerintah ini dianggap sebagai upaya afirmasi bagi ormas keagamaan untuk terlibat dalam mengelola tambang

"Dan sekarang pemerintah hendak pengelolaan tambang ini lebih merata, kita ditawari, orang Islam itu kalau diberi hibah ya terserah mau terima atau tidak, monggo saja. Asal hibahnya halal," tutup Ulil.

Ilustrasi Uang Rupiah

Rupiah Dibuka Melemah di Tengah Upaya Pemerintah Genjot Ekonomi RI Semester II 2025

Di pasar spot hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.437 per US$, melemah 32 poin atau 0,20 persen dari sebelumnya di level Rp 16.405 per US$.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025