Pilkada Kota Bekasi: Pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe di Posisi Teratas

Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil survei Pilkada Kota Bekasi 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Bekasi, VIVA — Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) baru saja merilis hasil survei terkini mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024, yang akan digelar dalam waktu kurang dari dua minggu. 

PSU Pilgub Papua Pertarungan Harga Diri, Semua Pihak Diminta Tak Ada yang Intervensi

Survei ini memberikan gambaran jelas mengenai dinamika elektabilitas para pasangan calon, dengan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe, yang merupakan calon nomor urut tiga, berada di posisi teratas.

Survei kedua LS Vinus ini dilaksanakan pada 5-9 November 2024 dan melibatkan total 800 responden. 

Alasan Kris Dayanti Tetap Semangat Lanjut Kuliah Meski Usia Sudah 50

Ilustrasi logo Pilkada serentak 2020.

Photo :
  • ANTARA/HO/20

Untuk memastikan hasil yang akurat, LS Vinus menggunakan metode pengambilan sampel acak bertingkat (cluster random sampling) berdasarkan teori Slovin. 

Masih Lulusan SMA, Kris Dayanti Putuskan Lanjut Kuliah di Usia 50 Usai Gagal Pilkada

Margin of error survei ini sebesar 4 persen, sementara tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, menjadikan hasil ini cukup meyakinkan dalam menggambarkan preferensi pemilih saat ini.

Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe mengalami peningkatan elektabilitas sebesar 1,75 persen dibandingkan survei sebelumnya. Saat ini, elektabilitas mereka berada di angka 53,63 persen, naik dari 51,88 persen. 

Peningkatan ini mengindikasikan adanya dukungan publik yang semakin kuat terhadap pasangan tersebut.

Sebaliknya, pasangan nomor urut satu, yaitu Heri Koswara dan Sholihin, berada di urutan kedua dengan elektabilitas 27,75 persen, yang juga mengalami kenaikan kecil dari survei sebelumnya di angka 26,38 persen. 

Di posisi ketiga, pasangan calon nomor dua, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, justru mengalami sedikit penurunan elektabilitas, dari 3,63 persen menjadi 3,50 persen.

Rizky Ry, selaku analis di LS Vinus, menjelaskan bahwa metode pengambilan sampel disesuaikan dengan potensi jumlah pemilih tetap (DPT) di setiap wilayah. 

Dengan pendekatan ini, wilayah yang memiliki DPT lebih besar mendapatkan alokasi sampel yang lebih besar pula, sementara wilayah dengan DPT lebih kecil tidak difokuskan hanya pada satu titik. 

“Kami mengacu pada distribusi DPT agar hasil survei lebih representatif dan sesuai dengan demografi pemilih di Kota Bekasi,” ujar Rizky, Rabu 13 November 2024.

Selain elektabilitas, survei ini juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat terkait Pilkada Kota Bekasi 2024. 

Berdasarkan data terbaru, kesadaran masyarakat mengenai Pilkada ini naik dari 27,75 persen pada survei sebelumnya menjadi 48 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya