Respons Cak Imin soal Penembakan 5 WNI di Malaysia, Desak Pertemuan dengan Indonesia!

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mendorong Indonesia dan Malaysia untuk segera menggelar pertemuan guna membahas masalah hukum terkait insiden penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) oleh aparat Malaysia.

Momen Cak Imin dan Elite PKB Berbagi Berkah dengan Anak Yatim Piatu di Monas

“Kita berharap insiden itu diusut tuntas, mohon kepada Malaysia untuk mengusut agar tidak terjadi lagi tragedi hidup itu dan yang kedua duduk bersama mengatasi yang legal maupun ilegal,” kata Cak Imin dalam pernyataannya yang dikutip dari YouTube tvOne.

Ketua Umum PKB ini juga menegaskan bahwa komunikasi dengan pihak-pihak terkait sudah dilakukan.

Cak Imin Minta Markas PKB Indramayu jadi Pusat Bantuan Masyarakat: Pengurus dan Kadernya Harus Maju

“Saya sudah kontak duta besar, saya juga terus komunikasi dengan para pihak, nanti secepatnya mem-follow up pertemuan dengan presiden dan perdana menteri,” tambahnya.

Jenazah WNI yang tewas ditembak APMM Malaysia tiba di Riau

Photo :
  • Antara
Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Muhaimin Iskandar Bawa Surat Khusus dari Prabowo

Sebelumnya, diberitakan bahwa lima WNI yang diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Akibat insiden ini, satu korban bernama Basri meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

"Lima WNI menjadi korban penembakan, satu di antaranya meninggal dunia. Korban berinisial B diduga berasal dari Riau," ungkap Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan.

Berdasarkan informasi yang diterima, korban terdiri atas dua orang asal Riau, dua asal Sumatera Utara, dan satu dari Kepulauan Riau.

Jenazah Basri yang menjadi korban tewas dalam insiden ini telah tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia di luar negeri. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menekan angka kekerasan terhadap PMI serta memperkuat perlindungan hukum bagi mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya