Atasi Kelangkaan, Pertamina Tambah 2,5 Juta Tabung LPG 3 Kg hingga 9 Februari 2025
- Pertamina
Jakarta, VIVA – Belum lama ini, masyarakat dihadapkan pada permasalahan kelangkaan gas LPG 3 kg atau yang dikenal sebagai gas melon. Untuk mengatasi hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menambah penyaluran sebanyak 2,5 juta tabung LPG 3 kg selama periode 2 hingga 9 Februari 2025.
Penambahan ini dilakukan untuk mengamankan stok di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat guna memenuhi kebutuhan masyarakat setelah adanya lonjakan permintaan dalam beberapa hari terakhir.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan, memastikan bahwa stok LPG 3 kg di pangkalan dan sub-pangkalan tetap aman dan tersedia.
"Saat ini stok tabung LPG 3 kg di pangkalan dan sub-pangkalan dalam kondisi aman dan tersedia karena pasokan tambahan tabung telah disalurkan sejak awal pekan ini. Secara keseluruhan, Pertamina Patra Niaga Regional JBB akan menyalurkan tambahan tabung LPG 3 kg sebanyak 2,5 juta tabung untuk wilayah operasional Regional Jawa Bagian Barat selama bulan Februari," ungkap Eko, pada Kamis 6 Februari 2025.
Ilustrasi tabung gas LPG
- Istimewa
Penambahan tabung ini bertujuan untuk memperkuat stok di lembaga penyalur LPG 3 kg, baik di tingkat agen, pangkalan, maupun sub-pangkalan. Dengan demikian, masyarakat dapat membeli LPG 3 kg dengan optimal dan tanpa kendala.
Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Hiswana Migas, agen, pangkalan, dan sub-pangkalan guna memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar.
Eko berharap agar masyarakat membeli tabung LPG 3 kg sesuai dengan aturan yang berlaku dan penggunaannya sesuai dengan peruntukan yang telah ditetapkan.
"Kami berharap agar pembelian tabung LPG 3 kg dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan dan peruntukannya," tutup Eko.
Dengan langkah ini, diharapkan permasalahan kelangkaan LPG 3 kg yang sempat mencuat dapat teratasi, sehingga ketersediaannya tetap terjamin dan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memperolehnya.