MMB Sesalkan Adanya Polling Sertifikat Halal
- Istimewa
Jakarta, VIVA- Praktisi Halal, Aisha Maharani membuka polling “Seberapa Percaya Kamu dengan Halal Indonesia” di media sosial Instagramnya, pada Minggu 16 Februari 2025.
Adapun hasil 9 jam sejak polling itu dibuat yaitu sampai pukul 18.00 adalah 72 persen responden Sangat Percaya dan Cukup Percaya Sertifikat Halal Indonesia dengan 1.672 responden. Hanya 4 persen yang tidak percaya.
Jejak pendapat tersebut mendapat sorotan dari Ketua Umum Milenial Muslim Bersatu (MMB), Khairul Anam yang menyesalkan langkah tersebut, walaupun mayoritas publik sangat percaya dan cukup percaya terhadap sertifikat halal, dirinya sesalkan pegiat halal yang telah membuat polling tersebut.
“Jika sampai ternyata hasilnya menggiring banyak yang tidak percaya dengan sertifikat halal, dampaknya dapat merugikan lebih dari 1,5 juta pelaku usaha dan lebih dari 5,5 juta produk yang telah mendapatkan sertifikat halal,” ujar Anam dalam keterangannya kepada media di Jakarta.
“Apakah ini langkah yang benar dari sosok yang mengaku pegiat halal, inspirator halal, padahal kita tahu bersama mengurus sertifikasi halal tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada serangkaian proses yang harus dilakukan, bahkan self declare dilakukan secara cermat dan melalui kurasi oleh LP3H nya dan kemudian dinilai oleh Komite Fatwa BPJPH,” tegasnya.
Anam mengingatkan, jika karena ketidak tahuannya responden mayoritas responden lebih memilih tidak percaya ini akan merugikan pelaku usaha yang telah bersertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). S
“Apa maksudnya membuat polling seperti ini, kenapa tidak mau move on, toh sudah ada bagiannya, kita tahulah yang membuat polling ini 13 tahun berkarir di mana, mungkin sampai saat ini pun semua jejak digital postingannya masih menguntungkan lembaga tersebut, kita tahulah,” ucapnya.
“Apalagi hanya berselang 2 jam dari polling tersebut dibuat kolom komentar nya dibatasi jadi yang muncul hanya komen komen yang mendukung langkah inisiator komen dan memuja muji lembaga tertentu yang diduga terafiliasi dengan sosok tersebut.
“Sudahlah move on saja , kerjakan saja apa yang bisa kita kerjakan masing-masing untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha dan produk yang bersertifikat halal, Anda kerjakan yang reguler, teman-teman yang berasal dari pendamping halal dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal ( LP3H) membantu mendampingi pelaku-pelaku usaha mikro kecil yang ingin berkembang dengan miliki sertifikat halal,” imbuhnya.
“Polling ini berpotensi menurunkan kredibilitas lebih dari 110 ribu pendamping halal yang selama berjuang mendampingi para pelaku usaha mikro dan kecil dapatkan Sertifikat Halal “ tegas Anam yang merupakan aktivis lulusan Magister dari UIN Jakarta.
Anam menambahkam , sertifikat halal sudah banyak membuktian pelaku usaha naik kelas karena adanya kepercayaan dari masyarakat yang semakin meningkat dan bahkan terdapat pula sampai dapat merambah ekspor ke keluar negeri.
“Ada yang tadinya memiliki satu counter es krim dengan sertifikat halal bisa menjelajah sampai sembilan sekolah, kemudian ada yang tadinya pelaku usaha kripik biasa, bisa mengekspor ke Paris sampai 15.000 bungkus atau satu kontainer perbulan, ada pengusaha sate lilit di Bali yang bisa ekspor ke Singapura gara-gara sertifikat halal,” ukapnya.
Anam bepesan, jangan sampai manfaat yang sudah diterima para pelaku usaha mikro kecil yang baik ini dihancurkan karena hasrat dan kedengkian oleh kepentingan kelompok tertentu yang menginisiasi polling tersebut.
“Apakah ini yang akan dihancurkan oleh sosok yang mengaku sebagai pegiat halal, insipirator halal ini,” tandasya.