Wakil Ketua MPR Janji Cagar Budaya di Muaro Jambi Jadi Laboratorium Kebudayaan Global

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat hadir di Indonesian Field School Archaelogy di Muaro Jambi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

Jambi, VIVA – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, berjanji mempersiapkan kawasan cagar budaya nasional di Muaro Jambi sebagai laboratorium pendidikan dan kebudayaan dunia. Menurutnya, status kawasan tersebut sebagai cagar budaya akan mempermudah upaya memperkenalkan warisan budaya yang unik ini ke dunia.

Persoalan Bangunan Tugu Hotel Tua Jakarta Disorot, Ini Alasannya

Dalam kunjungannya ke Alumni Indonesian Field School Archaeology (IFSA) di Desa Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Lestari menyampaikan bahwa MPR akan menyelenggarakan forum diskusi aktual kebangsaan dan bernegara untuk membahas potensi kawasan jagar budaya nasional Muaro Jambi.

"Ketika kita bicara Muaro Jambi, banyak yang belum mengetahui nilai luar biasa dan keunikannya, yang saya pelajari saat menempuh pendidikan di jurusan arkeologi," jelasnya, Sabtu (15/2/2025).

Hilmar Farid: PR Kita Masih Banyak Terutama Soal Perlindungan Cagar Budaya

Lestari menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan budaya ini untuk meningkatkan nilai tambah wilayah dan menjamin kebebasan masyarakat dalam melestarikan tradisi mereka. "Penelitian mendalam tentang pusat peradaban di Asia Tenggara, khususnya pada masa Sriwijaya abad ke-7 hingga ke-13, menunjukkan bahwa Muaro Jambi dibangun tanpa semen namun tetap tahan lama," ujarnya.

Terkait situs candi di Muaro Jambi, Lestari menyatakan bahwa pengajuan status cagar budaya nasional akan mempermudah upaya internasional untuk mempromosikan kawasan ini sebagai laboratorium kebudayaan dunia. "Kita akan berdiskusi untuk mempersiapkan kawasan cagar budaya nasional Muaro Jambi sebagai laboratorium pendidikan dan kebudayaan dunia, dan kita akan berjuang untuk mewujudkannya," pungkasnya.

Tiket Museum Terlalu Murah, Pengunjung Bakal Dapat Pengalaman Murahan? Penggiat Angkat Bicara!

Data arkeologi dan sumber sejarah mendukung bahwa situs Muaro Jambi merupakan salah satu pusat peradaban unggul di Asia pada abad ke-7 hingga 13 Masehi. "Situs Muaro Jambi tidak hanya mewariskan artefak dan monumen, tetapi juga menyimpan pengetahuan serta nilai kearifan lokal yang mencerminkan perjumpaan peradaban," tambahnya.

Lebih lanjut, Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, menyatakan bahwa Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi telah masuk dalam daftar tentatif UNESCO untuk nominasi warisan dunia, dengan nomor referensi 5465 Tahun 2009.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 259/M/2013, Satuan Ruang Geografis Muaro Jambi telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional dengan luas 3.981 hektare, mencakup 8 desa di 2 kecamatan, yaitu Desa Baru, Desa Danau Lamo, Desa Muaro Jambi, dan Desa Kemingking Luar di Kecamatan Maro Sebo; serta Desa Kemingking Dalam, Desa Teluk Jambu, Desa Tebat Patah, dan Desa Dusun Mudo di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Pengmas UI edukasi siswa Depok kenali cagar budaya

UI Berikan Edukasi ke Siswa SDN 01 Depok: Bedakan Bangunan Kolonial dan Bangunan Baru

Kawasan Depok Lama adalah wilayah di Kota Depok yang menjadi saksi perjalanan sejarah kota.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025