Sambut Ramadan, Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma untuk Masyarakat Indonesia

Ilustrasi kurma.
Sumber :

VIVA – Kerajaan Arab Saudi kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat Indonesia dengan memberikan bantuan 100 ton kurma menjelang bulan suci Ramadan.

Innalillahi, Pangeran Arab Al-Waleed Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, H.E. Faisal Abdullah Al-Amudi, kepada Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar.

Penyerahan bantuan ini menjadi bagian dari tradisi tahunan Arab Saudi dalam mendistribusikan kurma ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kampung Haji Indonesia Berjarak 400 Meter dari Masjidil Haram

Tahun ini, pengiriman ke Indonesia dilakukan lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga proses distribusi dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat di berbagai daerah.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa bantuan kurma ini dikirim dalam empat kontainer, dengan masing-masing kontainer berisi 25 ton kurma. Ia juga menjelaskan bahwa jenis kurma yang diberikan memiliki kualitas baik, meskipun bukan yang terbaik di pasaran.

Mengintip Produksi Kurma Ajwa Castle Farms di Madinah: Canggih dan Organik

“Kurma ini sangat bagus, manis, dan bersih. Bukan jenis yang terpisah satu per satu, melainkan kurma yang dipres, sehingga biasanya saat membukanya perlu menggunakan pisau,” ujarnya, dilansir YouTube tvOne, pada Rabu (19/2/2025).

Kurma-kurma ini akan didistribusikan melalui organisasi masyarakat (ormas) Islam, masjid-masjid besar, kampus-kampus, serta panti asuhan yang membutuhkan.

“Kami sudah memiliki data ormas-ormas Islam yang dibina oleh Kementerian Agama. Masjid-masjid besar, seperti Masjid Istiqlal, juga memiliki kuota tersendiri mengingat banyaknya jamaah yang berbuka puasa di sana,” tambah Nasaruddin.

Meskipun jumlah 100 ton kurma masih tergolong kecil dibandingkan dengan populasi Indonesia yang sangat besar, bantuan ini tetap diapresiasi.

Keunggulan dari kedatangan bantuan tahun ini adalah waktu pengirimannya yang lebih awal. Hal ini memberikan kesempatan lebih luas untuk menyalurkan kurma ke daerah-daerah yang lebih jauh, di luar Jakarta. Namun, tantangan logistik tetap menjadi perhatian, karena biaya pengiriman ke daerah tertentu bisa lebih mahal dibandingkan harga kurmanya sendiri.

Oleh karena itu, Nasaruddin mengimbau pihak-pihak yang bersedia menjemput langsung kurma tersebut agar dapat segera mendistribusikannya ke masyarakat yang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya