Bahlil Usulkan Proyek Penyimpanan BBM dan Kilang Minyak ke Presiden Prabowo
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakrta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengusulkan pembangunan fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM storage) dan kilang minyak (refinery) kepada Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini menurut Menteri ESDM adalah untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
“Dalam hilirisasi, proyek yang akan kami dorong untuk kami laporkan kepada Pak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 26 Februari 2025 dikutip Antara.
Bahlil menjelaskan bahwa kapasitas penyimpanan BBM di Indonesia saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga 21 hari. Untuk meningkatkan ketahanan energi, kapasitas tersebut perlu diperluas hingga mampu mencukupi kebutuhan selama 30 hari.
Selain itu, usulan pembangunan kilang minyak didorong agar minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri tidak diekspor ke luar negeri untuk diolah. Dengan adanya kilang baru, pemerintah berharap minyak mentah dalam negeri dapat langsung diolah sendiri.
“Impor kita ini kan terhadap minyak banyak sekali, maka kami mendorong untuk membangun refinery. Tujuannya apa? Agar kita mempunyai cadangan dan minyaknya langsung dari kita. Ini butuh investasi besar,” tambah Bahlil.
Didukung oleh Danantara
Dalam peluncuran Danantara pada Senin 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund Indonesia ini akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS (sekitar Rp14.680 triliun dengan kurs Rp16.310).
Dana awal yang diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar AS akan diprioritaskan untuk 20 proyek strategis, termasuk pembangunan kilang minyak.
Prabowo menjelaskan bahwa selain kilang minyak, investasi tahap pertama juga akan menyasar hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.
Melalui Danantara, pemerintah menargetkan kemitraan strategis antara BUMN, sektor swasta, hingga UMKM dalam proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan pendidikan. (Ant)