Stok BBM Shell Sempat Langka di Berbagai Wilayah, Kini Kembali Normal Usai Impor Tertunda

SPBU Shell Modular
Sumber :
  • Dok: Shell Indonesia

Jakartam VIVA – Shell Indonesia akhirnya buka suara terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di SPBU mereka sejak Januari 2025. 

Kejagung Respons soal Keberadaan Riza Chalid Tak Ada di Singapura

Perusahaan memastikan stok BBM kini telah kembali normal setelah sempat mengalami kekosongan di beberapa wilayah operasionalnya, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengungkapkan bahwa sejak 11 Februari 2025, seluruh SPBU Shell sudah kembali beroperasi normal dengan pasokan BBM yang stabil.

Pertamina Ungkap Kesiapan Impor Migas dari AS Usai Tarif Trump Turun ke 19 Persen

"Alhamdulillah telah beroperasi seperti sediakala pada 11 Februari 2025," kata Ingrid dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Rabu 26 Februari 2025.

Ia tidak membantah bahwa sejumlah SPBU sempat mengalami stock out atau kekosongan stok BBM, termasuk untuk varian RON 92, RON 95, RON 98, dan solar CN51.

Kerja Sama Ini Hasilkan Layanan Pendaftaran Mitra Driver di 50 SPBU Indonesia

Kelangkaan ini, menurut Ingrid, terjadi akibat keterlambatan perizinan impor BBM. Shell telah mengajukan permohonan impor sejak September 2024 melalui usul neraca komoditas.

Namun, Kementerian ESDM baru memberikan tanggapan pada 20 Januari 2025, dengan izin impor akhirnya terbit pada 23 Januari 2025.

Saat izin diberikan, sekitar 25 persen SPBU Shell di Indonesia sudah kehabisan stok BBM. 

Setelah melalui proses panjang, BBM impor akhirnya tiba di terminal pada 6 Februari 2025 dan didistribusikan ke seluruh SPBU pada 11 Februari 2025. Kini, Shell memastikan ketersediaan BBM di seluruh SPBU sudah aman dan kembali normal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya