Prabowo Targetkan Swasembada Pangan, Aktivis BEM: Kami Berharap jadi Solusi Penanganan Krisis Pangan

Presiden RI Prabowo Subianto bersama Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei K. Shoigu di Istana Merdeka, Jakarta Pusat (sumber foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA — Pemerintahan Prabowo Subianto dinilai merespons cepat terkait urusan sektor pertanian. Target Prabowo agar RI bisa mewujudkan swasembada pangan.

Demikian dibahas dalam pertemuan antara sejumlah rektor universitas, puluhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kementerian Pertanian, Jakarta.

Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Muhammad Tafiqul Siregar, menyampaikan harapannya terhadap sektor pertanian. Menurut dia, negara RI  diharapkan bisa mewujudkan swasembada pangan.

Bagi Tafiqul, pertanian bukan sekadar sektor ekonomi. Tapi, juga dianggapnya sebagai pondasi untuk ketahanan bangsa.

Petani di Jatiluwih sedang memanen padi di sawah

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Ia menuturkan agar kebijakan yang diambil peemrintahan Prabowo tak hanya fokus pada produksi.

“Tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan,” kata Tafiqul, dikutip pada Kamis, 27 Februari 2025.

Sementara, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, Nursolihin menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merespons cepat dalam menyikapi persoalan pertanian. Menurut dia, kepemimpinan yang sigap dan tegas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor ini.

“Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” ujar dia.

Pun, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gregori, mengapresiasi pertemuan di Kementan karena membahas tantangan ketahanan pangan. Dia bilang urusan ketahanan pangan bisa dijawab dengan kebijakan yang lebih berpihak pada petani.

18 Juta Orang di Sudan Menghadapi Krisis Pangan Akut di Tengah Konflik

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” ujarnya.

Di hadapan para mahasiswa pada forum itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga memaparkan strategi besar pemerintah dalam bangun pertanian nasional dan swasembada pangan.

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Meningkat Secara Signifikan di Tengah Krisis Pangan

Sebelumnya, Amran juga bertemu para rektor dari berbagai macam PTN serta Ketua Himpunan Alumni Universitas seluruh Indonesia.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan sektor pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. Kata dia, dengan SDM unggul maka bisa mendukung sektor pangan.

Warga Gaza Dilanda Kelaparan, Incar Kaktus Jadi Makanan

Dia juga mengatakan dengan sinergi yang erat di pemerintahan, RI diharapkan bisa merealisasikan swasembada pangan dan jadi negara yang mandiri.

“Industri pangan memerlukan SDM yang berkualitas, dan melalui sinergi ini, kita dapat menghasilkan SDM yang kompeten dan siap mengatasi tantangan di sektor pangan,” kata Brian.

Ilustrasi beras.

Harga Beras di Jepang Meroket Nyaris Rp90 Ribu/Kg, RI Waspada Krisis Pangan Global

Harga beras di Jepang meroket hingga 3.892 yen atau setara Rp86.156 per kilogram. Ancaman krisis pangan global di depan mata

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2025