Pangdam Cenderawasih Pastikan Korban Meninggal Satu Orang, Bukan Enam

Pangdam XVII/Cenderawasih saat menjeguk guru korban penganiayaan OPM di Yahukimo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)

Jayapura, VIVA – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, mengklarifikasi bahwa jumlah korban meninggal dalam penyerangan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, bukan enam orang seperti yang sebelumnya diberitakan. Menurut Pangdam, kesalahan informasi ini terjadi akibat terbatasnya alat komunikasi di lokasi kejadian.

"Sebelumnya diberitakan ada enam korban meninggal, namun setelah tim kami tiba di lokasi, dipastikan hanya satu orang yang meninggal, yakni almarhumah Rosalia (33) asal Nusa Tenggara Timur," ujar Pangdam saat menjenguk korban di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura, Senin (24/3).

Korban OPM dievakuasi ke Jayapura dari Yahukimo

Photo :
  • VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Pangdam Cenderawasih Minta Maaf Buntut Oknum TNI Aniaya KKB di Papua

Penyerangan ini terjadi pada Jumat (21/3) sekitar pukul 16.00 WIT. Gerombolan OPM mendatangi rumah para guru yang mengajar di SDN Anggruk, tepatnya di Kampung Yaholikma, Yahukimo. Saat itu, lima orang guru sedang memasak di rumah mereka.

Setelah meneriakkan ancaman, kelompok bersenjata tajam tersebut langsung menyerang para guru dan membakar dua unit rumah mereka. Beruntung, para guru dan tenaga kesehatan yang ada berhasil melarikan diri dan berlindung di rumah warga.

Pangdam Cendrawasih Ungkap Kronologi Oknum TNI Aniaya Warga Papua Anggota KKB

Tak berhenti di situ, kelompok OPM juga merusak fasilitas sekolah dengan menghancurkan kaca-kaca jendela dan berusaha membakar gedung sekolah, namun akhirnya mereka melarikan diri sebelum aksi tersebut terlaksana.

Setelah insiden ini, masyarakat Kampung Anggruk ketakutan dan sebagian mengungsi ke kampung sebelah maupun ke dalam hutan. Para korban yang mengalami luka-luka sempat dirawat di Puskesmas Anggruk sebelum akhirnya dievakuasi ke Jayapura pada Minggu (23/3).

Berdasarkan data terbaru, korban dalam peristiwa ini berjumlah tujuh orang, terdiri dari satu orang meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat, dan tiga orang lainnya mengalami luka ringan. Dari total korban, enam orang adalah tenaga guru dan satu orang tenaga kesehatan.

Pangdam menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait pemulangan jenazah Rosalia ke kampung halamannya. Selain itu, komunikasi juga dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo terkait keberlanjutan tenaga pendidik di Kampung Anggruk pasca kejadian ini.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Yahukimo dan Gubernur NTT untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya guna memastikan keberlangsungan pendidikan di daerah tersebut," tutup Pangdam.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya