Aceh Besar Diguncang 47 Kali Gempa, BMKG Sebut Sesar Seulimeum Jadi Penyebabnya

Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock/pri.

Aceh Besar, VIVA – Wilayah Aceh Besar diguncang gempa bumi sebanyak 47 kali dalam kurun waktu 30 Maret hingga 1 April 2025. 

Gempa Kuat Guncang Bengkulu, 34 Rumah Rusak

Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), aktivitas gempa tersebut disebabkan oleh pergerakan Sesar Seulimeum, salah satu patahan besar di Sumatera.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, mengungkapkan bahwa gempa pertama terjadi pada Minggu, 30 Maret, pukul 09.58 WIB, dengan magnitudo 5,2. Sejak itu, hingga 1 April, tercatat 46 gempa susulan dengan frekuensi yang bervariasi.

Waspada! Hujan Disertai Petir Diprakirakan Guyur Sebagian Kota Besar di Indonesia Hari Ini

“Hingga 1 April 2025 pukul 13.00 WIB, gempa susulan terus terjadi dengan magnitudo maksimum 5,2 dan magnitudo minimum 1,2,” ungkap Andi dalam keterangan resmi yang dikutip Antara, Selasa 1 April 2025. 

Pola Pergerakan Sesar Seulimeum yang Menjadi Penyebab

Hujan Diparkirakan Guyur Kota-kota Besar Hari Ini, Waspada Disertai Petir dan Angin Kencang

Andi menjelaskan bahwa serangkaian gempa yang terjadi tersebut berkaitan erat dengan pola pergerakan Sesar Seulimeum. Sesar ini merupakan bagian dari Sesar Besar Sumatera yang bergerak mendatar secara horizontal.

Pola pergerakan sesar besar Sumatera, sambung Andi, salah satunya di patahan Seulimeum, pola itu memiliki pola pergerakan patahan mendatar menganan.

Sesar Seulimeum sendiri berada di jalur sebelah timur, yang melintasi lereng barat Gunung Seulawah Agam dan membelah Pulau Weh ke utara. 

Hal ini menyebabkan gempa yang terjadi di Aceh Besar sebagai akibat dari gesekan dua bidang batuan yang bergerak saling berlawanan akibat gaya gesekan.

Menurut Andi, gempa susulan yang terjadi dalam jumlah banyak merupakan hal yang biasa setelah gempa besar. Proses ini merupakan bentuk penyesuaian posisi batuan yang telah bergeser akibat gempa utama.

“Gempa susulan merupakan wujud dari proses kembalinya posisi batuan di bawah permukaan bumi yang telah bergeser akibat gempa utama,” katanya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan tidak panik ketika gempa terjadi. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya