BMKG Sebut 12 Daerah di Sulawesi Tengah Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Daftarnya

Ilustrasi - Satu unit jembatan rusak akibat banjir di Desa Kumbasa, Donggala.
Sumber :
  • ANTARA/HO-BPBD Sulteng.

Palu, VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, 12 daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) waspada dampak bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh hujan.

Tak Hanya SD hingga SMA, DPRD Ingin Sekolah Madrasah Jakarta juga Gratis

"Potensi hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat besar kemungkinan terjadi di 12 daerah yang berstatus waspada," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufri Palu Nur Alim saat dihubungi dari Palu, Minggu, 18 Mei 2025.

Ia menjelaskan, belasan daerah berpotensi terdampak hidrometeorologi, 10 di antaranya berstatus waspada yakni Kabupaten Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Donggala, Sigi, Poso, Toji Una-Una, Morowali, Morowali Utara, dan Banggai.

Seskab Cerita Prabowo Telepon Trump 17 Menit Sepakati Tarif Impor 19 Persen

Ilustrasi hujan.

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar

Sedangkan dua daerah lainnya yakni Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan berstatus siaga. Kondisi ini dipicu dampak siklon tropis di atas langit perairan Arafura.

Sebagian Wilayah Spanyol Diprediksi Alami Gelombang Panas hingga 42 Derajat Celsius

"Sulawesi Tengah salah satu daerah yang berpotensi terdampak meskipun hanya imbas ujung siklon tropis, karena terjadi pembelokan udara ke arah Pulau Sulawesi," ujarnya.

BMKG memetakan, sejumlah daerah di Sulteng yang memiliki zona rawan tanah longsor tinggi sangat berpotensi longsor bila diguyur hujan berhari-hari karena daya ikat tanah mulai lemah.

Sehingga yang perlu diwaspadai adalah lereng gunung, terutama jalur darat yang berada di pegunungan Kabupaten Donggala Bagian Utara, Kabupaten Buol, dan Tolitoli.

"Peringatan dini cuaca berlaku tiga hari ke depan, kami mengimbau pengguna jalan terutama melintas di jalur pegunungan selalu berhati-hati," ujar Alim.

"Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi sebaiknya menunda perjalanan guna menghindari risiko kondisi membahayakan keselamatan jiwa," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya