Preman Ini Garang Saat Beraksi tapi Menangis Usai Diamankan, Polisi pun Tertawa Geli

Preman kampung menangis saat diamankan petugas Polsek Kadungora, karena berbuat onar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)

Garut, VIVA – Tampilan garang, ternyata tak menjamin memiliki hati kuat saat berurusan dengan kepolisian. Seperti preman kampung yang satu ini, malah menangis saat diamankan di Kantor Polsek Kadungora Garut Jawa Barat.

Jan Hwa Diana Minta Bantuan Polisi Kembalikan Ijazah Ratusan Eks Karyawan Sentosa Seal

Preman kampung berinisial R (20), diamankan anggota Polsek Kadungora usai berbuat onar dalam kondisi mabuk berat. Moment itu terjadi saat preman tersebut berhasil diamankan di Kantor Polsek Kadungora. Saat itulah dia menangis sejadi-jadinya.

Kondisi itu membuat petuga kepolisian tersenum geli. Petugas yang semula merasa jengkel berubah tersenyum melihat kelakuan sang preman kampung.

Polisi Ungkap Penyebab Jakarta Macet Parah Kemarin, Bukan karena Kunjungan Presiden Macron

"Yah kami jadi ketawa, walaupun awalnya kami juga jengkel karena dia sudah berbuat onar meresahkan warga," ujar Panit 1 Reksrim Polsek Kadungora Aipda Opik Taufik Nurhidayat, Rabu 9 April 2025.

Menurut Opik kejadian tersebut berawal saat R dalam kondisi mabuk berat. Ia tiba-tiba menghampiri seorang juru parkir. Sambil menggeber-geber knalpot motornya, dia juga berteriak-teriak menantang berkelahi kepada petugas juru parkir.

Peserta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel Tak Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Alasannya

"Karena khawatir terjadi keributan yang berlanjut, kami langsung mengamankan R ke Kantor Polsek Kadungora," katanya.

Petugas menginterogasi dan melakukan penggeledahan terhadap R. Namun tak ditemukan adanya berang yang membahayakan. Setelah dilakukan pendataan petugas akhirnya menyerahkan R kepada keluarganya di Kecamatan Leles.

"Kami data dan kami juga berkoordinasi dengan Polsek Leles, untuk melakukan pembinaan terhadap R usai dikembalikan kepada keluarganya, " kata Opik.

momen lucu kembali terjadi saat R dimintai untuk memberikan testimoni kepada preman-preman lainnya agar berhenti dan insyaf.

"Ka para preman ulah sok ngajago, urang mah geus ngarasakeun, geus ditewak polisi mah meong meong lieur (Kepada para preman jangan sok jagoan, saya sudah merasakan bagaimana akibatnya setelah urusan dengan polisi jadi meong-meong (suara kucing) jadi pusing),".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya