Preman Ini Garang Saat Beraksi tapi Menangis Usai Diamankan, Polisi pun Tertawa Geli

Preman kampung menangis saat diamankan petugas Polsek Kadungora, karena berbuat onar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)

Garut, VIVA – Tampilan garang, ternyata tak menjamin memiliki hati kuat saat berurusan dengan kepolisian. Seperti preman kampung yang satu ini, malah menangis saat diamankan di Kantor Polsek Kadungora Garut Jawa Barat.

3 Warga Depok Dianiaya di Hypermart, Pelaku Diduga Prajurit TNI

Preman kampung berinisial R (20), diamankan anggota Polsek Kadungora usai berbuat onar dalam kondisi mabuk berat. Moment itu terjadi saat preman tersebut berhasil diamankan di Kantor Polsek Kadungora. Saat itulah dia menangis sejadi-jadinya.

Kondisi itu membuat petuga kepolisian tersenum geli. Petugas yang semula merasa jengkel berubah tersenyum melihat kelakuan sang preman kampung.

Buruh Demo di Jakpus Hari Ini, 1.613 Aparat Gabungan Dikerahkan

"Yah kami jadi ketawa, walaupun awalnya kami juga jengkel karena dia sudah berbuat onar meresahkan warga," ujar Panit 1 Reksrim Polsek Kadungora Aipda Opik Taufik Nurhidayat, Rabu 9 April 2025.

Menurut Opik kejadian tersebut berawal saat R dalam kondisi mabuk berat. Ia tiba-tiba menghampiri seorang juru parkir. Sambil menggeber-geber knalpot motornya, dia juga berteriak-teriak menantang berkelahi kepada petugas juru parkir.

Pelaku Penyiraman Air Keras di Kemayoran Ditangkap, Begini Pengakuannya

"Karena khawatir terjadi keributan yang berlanjut, kami langsung mengamankan R ke Kantor Polsek Kadungora," katanya.

Petugas menginterogasi dan melakukan penggeledahan terhadap R. Namun tak ditemukan adanya berang yang membahayakan. Setelah dilakukan pendataan petugas akhirnya menyerahkan R kepada keluarganya di Kecamatan Leles.

"Kami data dan kami juga berkoordinasi dengan Polsek Leles, untuk melakukan pembinaan terhadap R usai dikembalikan kepada keluarganya, " kata Opik.

momen lucu kembali terjadi saat R dimintai untuk memberikan testimoni kepada preman-preman lainnya agar berhenti dan insyaf.

"Ka para preman ulah sok ngajago, urang mah geus ngarasakeun, geus ditewak polisi mah meong meong lieur (Kepada para preman jangan sok jagoan, saya sudah merasakan bagaimana akibatnya setelah urusan dengan polisi jadi meong-meong (suara kucing) jadi pusing),".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya