Soroti Napi Rusuh di Lapas Muara Beliti, DPR Sindir Kegagalan Struktural Sistem Pemasyarakatan

Ilustrasi Lapas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Jakarta, VIVA - Kerusuhan yang dilakukan narapidana di lembaga pemasyarakatan atau Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Sumatera Selatan jadi sorotan DPR. Insiden yang berulang kali terjadi di lapas memperlihatkan gagalnya struktural sistem pemasyarakatan.

DPR Dorong Jaksa Usut Tuntas Budi Arie yang Diduga Terima Jatah 50 Persen di Kasus Judol

Wakil Ketua Komisi XIII DPR dari Fraksi Golkar Dewi Asmara prihatin atas insiden rusuh di Lapas Muara Beliti, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi tadi. Dia menyoroti kelakuan warga binaan yang melempari petugas dan merusak fasilitas terjadi usai razia handphone. 

Bahkan, kabarnya aksi napi juga sempat mengancam keselamatan Ustaz Abdul Somad yang sedang memberikan ceramah. Menurut Dewi, insiden itu tak berdiri sendiri. 

Percakapan soal 'Perintah Ibu' Diputar Lagi saat Sidang Hasto, Saeful Bahri: Saya Enggak Tahu

“Ini adalah bagian dari pola kegagalan struktural sistem pemasyarakatan kita. Situasinya sudah darurat, dan butuh langkah luar biasa,” kata Dewi, dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Dia mengatakan demikian karena dalam tiga bulan terakhir, muncul insiden serius dari lapas. Seperti kejadian pada Maret 2025 dengan kaburnya 49 napi dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. Para napi itu kabur dengan menjebol atap menjelang waktu berbuka puasa.

Ojol Demo Tuntut Potongan Aplikator, Komisi V Beberkan Sederet PR Pengelolaan Transportasi Online

Lalu, ia menyinggung insiden dari lapas ⁠⁠Pekanbaru mencuat napi pesta miras dan dugaan peredaran narkoba. Selanjutnya, sejumlah tahanan kabur dari  ⁠⁠Polres Lahat, Sumatera Selatan dengan cara menjebol dinding menggunakan obeng modifikasi.

Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Pun, ada juga kejadian konyol seperti di ⁠⁠Lapas Kedungpane, Semarang karena seorang napi korupsi tertangkap makan di luar lapas tanpa izin. Insiden itu menandakan kelonggaran kontrol luar biasa.

"⁠⁠Lapas Sampit, Kalimantan Tengah ada dugaan pungli, jual beli kamar, dan peredaran narkoba diungkap oleh petugas internal," ujar Dewi.

Bagi Dewi, polemik lapas bukan sekadar kelalaian operasional, melainkan kegagalan sistemik. Maka itu, ia mewakili Komisi XIII menyerukan ada⁠ audit menyeluruh terhadap tata kelola semua lapas dan rutan.

Kemudian, ia menyarankan agar ada⁠ evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan pemasyarakatan di pusat dan daerah. Dewi juga menegaskan perlunya langkah pemberhentian tidak hormat bagi petugas yang terbukti lalai atau terlibat pelanggaran.

"⁠⁠Pembentukan tim pengawas independen untuk menilai ulang fungsi pengawasan internal di Ditjen Pemasyarakatan," tutur Dewi.

Dewi bilang penjara bukan tempat napi untuk malah memperparah perbuatan kriminalitas. "Jika napi justru makin liar di balik jeruji, maka kita sedang membiarkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja,” ujar Dewi.

Penjelasan Menteri Imipas

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyampaikan intruksinya kepada seluruh jajaran pemasyarakatan untuk zero narkoba di lingkungan lapas dan rutan. Menurut dia, zero HP dan narkoba merupakan harga mati.

Dia mengatakan demikian sebagai respons insiden rusuh di Lapas Narkotika Muara Beliti. Menurut Agus, kondisi di lapas pada Kamis siang sudah berangsur kondusif.

"Pihak lapas telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polri dan TNI mengatasi kondisi keamanan yang sempat terganggu," jelas Agus, dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Agus menjelaskan insiden itu bermula pada pukul 10.00 WIB karena ulah napi atas upaya petugas lapas yang sedang  melakukan razia terhadap barang-barang terlarang.

"Razia terhadap potensi adanya barang terlarang termasuk HP dan narkoba adalah  langkah-langkah preventif dan juga progresif yang gencar jajaran kami lakukan," ujar Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya