BPOM Beberkan 17 Kasus Keracunan MBG Terjadi Sejak 6 Januari 2025

Makan bergizi gratis
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membeberkan temuan 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan pada program makan bergizi gratis (MBG) periode 6 Januari hingga 12 Mei 2025. 17 kasus keracunan itu terjadi di 10 provinsi.

Kejar Target 200 Dapur MBG Tahun ini, Gubernur Sumut Bobby Nasution Minta Semua Pihak Perkuat Kolaborasi

Hal itu disampaikan Kepala BPOM, Taruna Ikrar dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Mei 2025.

"Kejadian luar biasa pangan pada program MBG tahun 2025 menurut data yang kami miliki bahwa ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi," kata Ikrar.

Tingkat Kehadiran Siswa Meningkat 95 Persen Setelah Ada MBG, Kata Kepala BGN

Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Dari temuan itu, Ikrar menjelaskan ada kontaminasi pada pangan MBG seperti bahan makanan masih mentah. Selain itu, karena dipicu tempat pengolahan dan penyimpanan yang buruk.

13 Siswa di Manokwari Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ombudsman Cek Dapur Penyedia

"Dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah lingkungan pengolahan atau penyimpanan," lanjut Ikrar. 

"Dan, kita belajar dari kondisi kejadian ini supaya berikutnya tidak terjadi lagi," tutur Ikrar.

Selain itu, Ikrar menyampaikan bakteri dapat berkembang melalui proses pengolahan makanan. Ia mencontohkan ada beberapa makanan yang dimasak terlalu cepat. 
Menurut dia, dengan makanan yang lambat didistribusikan sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau keracunan kepada anak-anak. 

Selain itu, BPOM juga menyoroti soal pengendalian keamanan pangan berupa higienis dan sanitasi dapur MBG. Ikrar menegaskan akan mengevaluasi dapur MBG agar diperbaiki.

"Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan higienis dan sanitasi," kata Ikrar.

Ikrar mengatakan BPOM berkomitmen untuk memberikan pendampingan secara intens. "Karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi perlu diperbaiki. Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya