Marak Spam Call, Menkomdigi Bakal Atur Ulang SIM Card

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid Usai Menghadiri Acara Al Cloud Competition, di Cikarang (Doc: Natania Longdong)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid buka suara soal Indonesia yang menempati posisi kedua sebagai negara dengan spam call tertinggi di dunia. 

Meutya bilang pemerintah akan mengatur ulang SIM card untuk mengatasi persoalan spam call tersebut.

"Makanya kemarin kan kita mau ngatur SIM card ya. Jadi, mohon dukungan," kata Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip pada Jumat, 16 Mei 2025.

Kartu SIM atau SIM card.

Photo :

Meutya menjelaskan atur ulang SIM card ini bukan untuk menyulitkan masyarakat. Dia juga mendorong operator SIM card untuk berbenah diri.

"Jadi, ketika kita mengatur itu bukan ingin menyulitkan masyarakat di antaranya kita meminta kepada operator untuk menegakkan bahwa per-NIK itu maksimal tiga. Itu harus dilakukan pemutahiran data oleh operator," tutur dia.

Di sisi lain, Meutya juga mendorong masyarakat untuk beralih dari SIM card ke e-SIM. Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan salah satu cara pengamanan data.

"Karena ada data biometrik yang dilakukan untuk memastikan bahwa orang ini benar dengan NIK yang tepat, gitu ya," lanjut Meutya.

Kementerian Komdigi Bakal Panggil Pengelola Worldcoin Pekan Depan

"Jadi, tidak ada atau meminimalisir pencurian data. Jadi mungkin itu kita akan melakukan tata kelola SIM card," jelas Meutya.


 

Menkomdigi Meutya Gandeng Tony Blair Institute untuk Kembangkan Layanan Bansos Digital
Menkomdigi Meutya Hafid Saat Peresmian Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial (Doc: Natania Longdong)

Menkomdigi Luncurkan Peraturan Tentang Layanan Pos Komersial di Era Digital

Peraturan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya modernisasi sektor layanan pos nasional agar mampu menjawab tantangan di era transformasi digital.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2025