5 Manfaat SISKOHAT, Realtime Pantau Keberdaan Jemaah: dari Transportasi, Hotel hingga Syarikah

Kedatangan pertama jemaah gelombang dua di Jeddah, Arab Saudi
Sumber :
  • Melvy/MCH 2025

VIVA – Di balik pergerakan 203.320 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 525 kloter,  ada sistem digital yang bekerja tanpa henti: SISKOHAT. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu ini bukan hanya sekadar database — ia adalah pusat komando digital yang mengoordinasikan semua proses haji, mulai dari keberangkatan hingga pemulangan jemaah ke Tanah Air.

Pemandangan Tenda-Tenda Putih Menghiasi Lembah Mina

Dwi Kumala Mursyid, Kasie Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu Daker Madinah

Photo :
  • Syahdan Nurdin/MCH 2025

Kasie Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu Daker Madinah, Dwi Kumala Mursyid, menegaskan pentingnya sistem ini saat ditemui Tim MCH 2025 di Kantor Urusan Haji Madinah, Jumat (16/5/2025). Menurutnya, SISKOHAT sudah menjadi tulang punggung sistem informasi haji sejak lebih dari dua dekade lalu.

5 Tips Aman Naik Taksi bagi Jemaah Haji di Arab Saudi

“SISKOHAT mencatat alur pergerakan jemaah mulai dari embarkasi di Indonesia menuju Madinah, kemudian ke Mekah, dilanjutkan ke Arafah, Muzdalifah, Mina, kembali ke Mekah, lalu ke Jeddah, dan akhirnya kembali ke tanah air,” ujar Dwi. 

Berikut 6 Manfaat SISKOHAT bagi segenap lapisan masyarakat, petugas haji, hingga jemaah Haji Indonesia:

5 Fakta Gagalnya Keberangkatan 264 Calon Haji Nonprosedural di Bandara Soekarno-Hatta

1. Memastikan Kelancaran Jadwal dan Manifest Penerbangan
SISKOHAT mengelola data dari 14 embarkasi di Indonesia untuk menyusun manifest kloter berdasarkan jadwal yang ditentukan Subdit Transportasi Udara. Semua maskapai penerbangan telah terintegrasi ke sistem.

“Seluruh maskapai penerbangan yang melayani jemaah haji sudah terintegrasi dengan SISKOHAT... memungkinkan mereka mengakses manifest dan menerbitkan tiket keberangkatan maupun kepulangan,” jelas Dwi Kumala Mursyid.

2. Memantau Pergerakan Jemaah secara Real-Time
SISKOHAT mencatat seluruh alur perjalanan jemaah: dari Indonesia ke Madinah, Mekah, Arafah, Muzdalifah, Mina, hingga kembali ke tanah air. Semua pergerakan itu bisa dipantau oleh petugas secara langsung.

“Setiap pergerakan jemaah dapat dipantau secara real-time berkat integrasi data yang rapi dan sistematis,” ungkap Dwi.

3. Mempermudah Tugas Petugas Haji di Lapangan
Sekitar 40 personel bertugas di Arab Saudi untuk memperbarui dan menyampaikan data pergerakan jemaah secara rutin. Informasi ini membantu pelacakan dan pengawasan langsung oleh petugas sektor.

“Di setiap sektor di Madinah dan Mekah terdapat dua orang petugas, ditambah tiga orang di pos komando (dakar), serta petugas penerimaan di bandara,” katanya.

4. Memberikan Akses Informasi ke Keluarga Jemaah di Tanah Air

Melalui dashboard publik, keluarga bisa mengetahui lokasi jemaah, nama ketua rombongan, hingga nomor kamar hotel. 

“Informasi ini juga tersedia melalui dashboard publik... mencakup data keberangkatan, kedatangan, jemaah wafat, perawatan, hingga peta pergerakan jemaah,” tambahnya.

5. Mendukung Sistem Syarikat dan Penempatan Jemaah
Tahun ini, sistem syarikat digunakan dalam penyelenggaraan haji. SISKOHAT menyesuaikan dengan struktur data syarikat, termasuk dalam penyimpanan dan penayangan informasi maktab dan kloter.

“SISKOHAT sendiri hanya bertugas mengikuti struktur dan data yang telah ditentukan oleh syarikat... informasi seperti nama syarikat dan maktab jemaah ditampilkan dalam aplikasi Satu Haji dan dashboard publik,” jelas Dwi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya