Buntut Insiden di Garut, Panglima TNI Bakal Ubah SOP Pemusnahan Amunisi
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengubah standar operasional prosedur (SOP) terkait pemusnahan amunisi yang sudah kedaluwarsa.
Hal itu ditegaskan Agus sebagai bentuk evaluasi imbas adanya ledakan dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat. Dalam peristiwa tersebut, 4 anggota TNI dan 9 warga sipil meninggal dunia.
"Memang ini menjadi masukan buat kita, SOP-nya nanti akan kita ubah. Supaya personil yang melaksanakan pemusnahan itu bisa aman. Kita koreksi ke dalam nanti, mudah-mudahan ke depan tidak terjadi seperti itu," kata Agus kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025.
Aktivitas pemusnahan amunisi apkir di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Garut
- tvOne
Meski begitu, Agus menekankan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut itu sudah sesuai dengan SOP. Selain itu, lokasi pemusnahan juga jauh dari perkampungan masyarakat.
"Sebenarnya memang tempatnya ini memang harus jauh dengan perkampungan, masyarakat. Tempat itu sudah jauh sih dengan masyarakat, dengan kampung," ungkap dia.
"Hanya memang yang tadi saya sampaikan, jadi amunisi yang sudah expired itu memang mudah meledak," jelas Agus.
Sebelumnya diberitakan, insiden ledakan hebat terjadi saat kegiatan pemusnahan munisi afkir milik TNI Angkatan Darat di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin, 12 Mei 2025. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan tragedi ini menewaskan 13 orang, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
"Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, ketika tim dari Gudang Pusat Munisi 3, Pusat Peralatan Teknik Angkatan Darat tengah melaksanakan proses penghancuran munisi tidak layak pakai," kata Wahyu, Senin 12 Mei 2025.
Saat pemusnahan, ada dua sumur yang berhasil diledakkan dengan aman. Namun, insiden tragis terjadi di lubang ketiga yang disiapkan untuk menghancurkan detonator bekas pakai.
"Saat proses penyusunan detonator berlangsung, ledakan mendadak terjadi dan menewaskan 13 orang di lokasi," ujarnya
Berikut daftar 13 korban tewas yang terdiri dari Anggota TNI AD dan warga sipil:
Anggota TNI Angkatan Darat:
1. Kolonel Cpl. Antonius Hirmawan
(Kepala Gudang Pusat Munisi 3 Puspalad)
2. Mayor Cpl. Anda Rohanda
(Kepala Seksi Administrasi Pergudangan)
3. Kopda Eri Priambodo
(Anggota Gudang Pusat Munisi 3)
4. Pratu Aprio Seriawani
(Anggota Gudang Pusat Munisi 3)
Warga Sipil:
1. Agus
2. Ipan
3. Anwar
4. Ius
5. Ius Rizal
6. Toto
7. Rustiawan
8. Endang
9. Dadang